Setia Permana Dikenal Kritis Sekaligus Humoris

Minggu, 08 Agustus 2010 – 15:51 WIB
Almarhum Setya Permana. Foto : Dokumen Radar Bandung/JPNN

BANDUNG - Meninggalnya anggota DPR RI Setia Permana asal Cimahi, Jawa Barat, dalam musibah kecelakan kapal di Bunaken, membuat duka mendalam bagi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Ferry Kurnia RizkiansyahMenurut Ferry, meninggalnya anggota DPR RI itu, juga membuat Jabar berduka

BACA JUGA: Lowongan TKI di Selandia Baru

Pasalnya, Jabar baru saja kehilangan tokoh yang konsisten dalam membuat jaringan kesundaan
Selain itu, Setia Permana juga sebagai sosok yang tegas, kritis, kreatif, dan humoris

BACA JUGA: KPK Soroti Keppres Pengadaan Barang

Sehingga, ketokohan Setia Permana tidak ada duanya


"Saya mendengar kabar beliau meninggal sangat kaget," seru Ferry, saat dihubungi Radar Bandung (grup JPNN)

BACA JUGA: Hanya Tiga Calon yang Layak

Sebagai anggota KPU Jabar pada periode 2003-2008, di mana jabatan Ketua KPU waktu itu dipengang Setia Permana, Ferry mengaku banyak menimba ilmu dari almarhum, terutama saat bersama-sama merintis KPU Jabar"Sebagai anggota KPU waktu itu, oleh beliau saya selalu dikompori untuk bertindak kreatif," kenangnya

Ferry mengaku sangat dekat dengan almarhum baik secara personal maupun saat kerja di KPUKedekatan itu terjalin dimulai saat merintis KPU Jabar, berlanjut hingga Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2004, Pemilu Presiden 2004, dan Pemilu Gubernur Jabar

"Dari masa-masa itu, saya belajar banyak hal darinya, bagaimana cara aksi, sikap kritisnya yang menonjol, hingga banyolan-banyolannya yang menyegarkan," tuturnya.  

Sosok almarhum, bagi Ferry, juga gigih dalam membangun jaringan kesundaanMaka selama hidupnya, almarhum sangat dekat dengan tokoh atau inohong-inohong JabarBanyak organisasi seni dan budaya yang didukung almahhum, di antaranya Paguyuban Pasundan dan Dewan Sunda

Terakhir kontak dengan almarhum, kata Ferry, terjadi pada tanggal 3 Agustus laluDi telepon, yang diobrolkan Ferry dan Setia Permana juga tak jauh dengan tema politik, yakni tentang persiapan pemilukada di JabarTidak ada yang aneh atau pertanda bahwa kontak tersebut adalah kontak telepon terakhir Ferry dengan almarhum"Memang tidak ada pertandaTapi beliau bilang mau pergi ke Menado," tuturnya.

Ferry menyesal karena hingga kini dia masih memiliki utang kepada almarhumUtang itu adalah belum sempatnya Ferry mengunjungi kantor kerja almarhum politisi PDIP itu"Satu hal yang saya belum penuhi dari permintaan beliau, yakni ajakannya mengunjungi ke kantor kerjanya di DPR RI di Jakarta," sesalnya(men/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Praktik Mafia Haji Disorot Media AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler