Setiap Tahun Anggaran Negara Bocor Rp 1.000 T

Kamis, 13 Februari 2014 – 20:57 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menilai kebijakan menggelontorkan anggaran Rp 1 miliar per desa, sangat tepat. Karena selain dapat memercepat pembangunan di desa, kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga masih sangat memungkinkan untuk menopang kebijakan tersebut.

Menurut Prabowo, kebijakan tersebut dimungkinkan, karena di Indonesia hanya terdapat 78 ribu desa. Artinya jika dikali Rp 1 miliar per desa, angka yang dikucurkan baru mencapai Rp 78 triliun. Sementara setiap tahunnya, negara diketahui merugi hingga Rp 1.000 triliun akibat kebocoran anggaran dari sektor ekonomi negara.

BACA JUGA: Banyak Honorer K2 Gagal, Berpotensi Muncul Gejolak

“Lha kita punya kok Rp 1.000 triliun, itu baru Rp 78 triliun. Bayangkan betapa besarnya kebocoran kita," ujar Prabowo dalam orasi ilmiahnya di depan peserta Rapat Kerja Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Ke-II (Rakernas KSPI) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (13/02).

Prabowo yang diundang sebagai Ketua Umum HKTI, juga menyampaikan tentang ekonomi kerakyatan. Ia mengaku sangat prihatin atas kondisi Indonesia. Karena meski sumber daya alam begitu kaya, anehnya banyak sekali rakyat miskin di Indonesia.

BACA JUGA: Refly Sesalkan Pembatalan Seluruh Undang-undang MK

"Laut kita begitu kaya, tetapi kita masih impor ikan, kita juga masih impor garam, dan banyak lagi impor komoditi yang lainnya. Ini kan aneh," ujarnya.

Mengatasi kondisi ini, presiden terpilih nantinya menurut Prabowo harus merupakan orang yang mengerti persoalan bangsa. Sehingga mampu mencari jalan keluar. Antara lain mampu menutup kebocoran sumber daya alam (SDA). Jika hal tersebut dilakukan, maka diprediksi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia juga akan ikut meningkat.

BACA JUGA: Pramono Edhie: Pertahanan dan Keamanan Syarat Utama Pembangunan

"Jika kekayaan negara kita terus bocor, tidak mungkin kita bisa meningkatkan kualitas SDM kita, prestasi kita, infrastruktur kita, pertahanan kita, dan tentunya wibawa bangsa Indonesia secara signifikan. Negara kita butuh kekayaan untuk menciptakan kesejahteraan," ujarnya.

Karena itu, siapapun yang terpilih menjadi presiden nantinya menurut Prabowo, haruslah merupakan orang yang bersih, jujur dan berpihak pada rakyat.

“Kalau tidak, maka kita sebagai bangsa tidak akan mampu menghadapi tantangan besar. Negara kita saat ini sedang berdarah. Kekayaan kita mengalir ke luar negeri dan ke rekening-rekening koruptor, nyaris tidak terkendali akibat sistem pemerintahan yang lemah," tegasnya. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, KPK Periksa Jennifer Dunn


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler