Seusai dari Finlandia, Pemkab Sumedang Belajar Digital Services di Tallinn Estonia

Selasa, 29 November 2022 – 20:57 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mengujungi Kota Tallinn Estonia seusai 4 hari penuh belajar tentang digital services dan pendidikan dari Finlandia. Foto: dok Pemkab Sumedang

jpnn.com, TALLINN - Delegasi benchmarking Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mengujungi Kota Tallinn Estonia seusai 4 hari penuh belajar tentang digital services dan pendidikan dari Finlandia.

Kesempatan pertama benchmarking itu difokuskan ke Talin Service Center.

BACA JUGA: Pemkab Sumedang Dorong Perluasan Pasar UMKM via e-Katalog

"Alhamdulilah, kami diterima baik oleh Elle Veltmann, Service Centre Manager. Kalau di Indonesia tempat ini namanya Mal Pelayanan Publik (MPP)," ujar Sekda Kabupaten Sumedang Herman Suryatman di Tallinn Service Center Estonia, Senin (28/11).
 
Dia menambahkan, ada sekitar 500 lebih jenis layanan yang diberikan di Tallin Service Center, baik digital maupun manual.

Beberapa layanan digital terpopuler di Estonia itu antara lain Pajak dan Bea Cukai, Portal Pasien, e-File, dan e-Business Register.

BACA JUGA: Cara Pemkab Sumedang Capai Target Vaksinasi Kreatif Banget, Bisa Dicontoh Daerah Lain

Dia menjelaskan ada aplikasi umum yang digunakan untuk memberikan layanan digital tersebut, namanya AKIS (Avalike Kogunemiste Infosusteem).

Menurut dia, AKIS merupakan platform super aplikasi yang mengintegrasikan semua layanan dalam satu portal.

Semua tahapannya dilakukan secara digital dan terintegrasi, mulai dari akses registrasi, proses rekomendasi pada lintas departemen, sampai dengan perizinan dikeluarkan.

BACA JUGA: Pemkab Sumedang Dukung Ujungjaya Jadi Pilot Project Pertanian Terpadu

"Aplikasi AKIS tersebut dibangun oleh programmer sendiri yang merupakan pegawai pemerintah," imbuh Herman.

Lamanya pelayanan tergantung kepada besarnya area, contohnya untuk traffic transportation akan memakan sedikit waktu.

Disediakan pula petugas untuk pendampingan bagi yang tidak mengerti dan mampu menggunakan sarana teknologi informasi.
 
Dia mengatakan 99% layanan publik di Estonia dilakukan secara digital, tetapi disediakan pula secara manual bagi masyarakat tertentu yang membutuhkan seperti disabilitas dan orang lanjut usia.

"Di Tallin Service Center ada petugas front office yang akan menunjukkan harus ke loket mana masyarakat datang," kata Herman.

Di Estonia tersedia database untuk mendeskripsikan informasi warga yang disimpan dalam katalog sumber daya interoperabilitas (RIHA).

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Jajang Heryana mengatakan data di sana sudah terintegrasi, mengikuti prinsip sekali saja.

Mengumpulkan data yang sama di database terpisah tidak diperbolehkan.

"RIHA berfungsi sebagai register nasional yang terdiri dari sistem, komponen, layanan, model data, aset semantik, dan yang lainnya," ucap Jajang yang ikut serta dalam delegasi benchmarking digital services.

Jajang mengatakan tujuan RIHA adalah untuk menjamin pengelolaan sistem informasi sektor publik secara transparan, berimbang, dan efisien.

Pendaftaran dengan RIHA untuk basis data publik dan sistem informasi adalah wajib dan dipayungi oleh undang-undang.

"Sumedang harus belajar dari Tallin. Lakukan adopsi dan adaptasi berbagai best practices di sini, antara lain dalam integrasi data dan interopabilitas layanan," pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar Pemkab Sumedang Mendorong UMKM Naik Kelas


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler