Sewa Hotel untuk Jemaah Haji, Sistem Kontrak Semusim Penuh

Minggu, 17 Februari 2019 – 07:45 WIB
Jemaah haji. Ilustrasi Foto: Sutan Siregar/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perburuan penyewaan hotel di Makkah dan Madinah sudah mulai dilakukan tim dari Kementerian Agama (Kemenag). Khusus untuk hotel di Madinah, Kemenag berupaya memperbanyak hotel dengan sistem sewa satu musim haji penuh.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis menjelaskan ada sejumlah alasan bagi mereka untuk memperbanyak sistem sewa hotel selama satu musim haji penuh. Diantaranya adalah menghindari adanya kejadian satu bagunan hotel dihuni oleh jamaah dari beberapa negara.

BACA JUGA: Biaya Haji 2019 Tak Naik, Pelayanan Ditambah

Sri menjelaskan dengan adanya sewa untuk satu musim haji penuh, maka hotel tersebut sudah terikat kontrak hanya diisi oleh jemaah haji Indonesia saja.

’’Kemudian ada kepastian penempatan jemaah sejak dari awal,’’ jelasnya, Jumat (15/2). Dia mengatakan dengan adanya kepastian tersebut, maka tidak ada lagi kejadian jamaah mengalami pemindahan pemondokan.

BACA JUGA: Calon Jemaah Haji Diminta Beri Data Asli

BACA JUGA: Rekam Paspor Para Calon Jemaah Haji Sudah Dimulai

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki menuturkan tahun ini persentase hotel di Madinah yang disewa satu musim penuh baru sekitar 58 persen. ’’Tim akomodasi masih negosiasi (sewa hotel, Red). Targetnya 60-70 persen (hotel pakai sistem sewa semusim penuh, Red),’’ katanya.

BACA JUGA: 445 Jemaah Haji Kloter Satu Tiba di Tanah Air

Mastuki menuturkan memperbanyak sewa hotel dengan sistem kontrak semusim penuh menjadi salah satu peningkatan layanan haji 2019. Dia menjelaskan ada banyak keuntungan jika sewa hotel dilakukan semusim penuh.

Diantaranya adalah memudahkan pengaturan dan mobilisasi jamaah dari atau ke Makkah. Dengan sistem sewa semusim penuh, panitia haji tidak lagi terikat secara ketat dengan aturan hotel.

Manfaat berikutnya adalah adanya efisiensi anggaran akomodasi jika menggunakan sistem sewa semusim penuh.

’’Kemudian juga bisa mendapatkan kualitas hotel yang lebih baik dan dekat dengan masjid Nabawi,’’ tutur dia. Tim akomodasi juga lebih mudah mengatur penempatan jamaah di setiap hotelnya.

BACA JUGA: Kemenag Tunggu Keppres soal Biaya Haji

Mastuki menjelaskan upaya memperbanyak hotel dengan sistem sewa semusim penuh, merupakan salah satu upaya peningkatan layanan. Program lainnya adalah memperbanyak lokasi perekaman biometrik atau biasa disebut fast track.

Tahun lalu program fast track dibuka di tiga embarkasi. Sementara tahun ini diupayakan dibuka untuk seluruh embarkasi.

Inovasi berikutnya adalah penomoran tenda di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armuzna). Dengan adanya penomoran ini diharapkan bisa mempermudah pengelolaan jamaah di tengah jumlah tenda yang terbatas. Selain itu juga mencegah adanya pengkaplingan atau klaim tenda oleh jamaah. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jemaah Haji Dilarang Bawa Zamzan dan Parfum Berlebihan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler