Sholawat Bakal Hadapi Tamasya Almaidah dengan Senyuman

Senin, 17 April 2017 – 14:14 WIB
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara peringatan Isra' Mi'raj dan pembacaan selawat Nariyah yang diselenggarakan Shohib Relawan Djarot (Sholawat) di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4) malam. FOTO: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Para relawan pendukung Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat yang tergabung dalam Shihib Relawan Djarot (Sholawat) sudah menyiapkan diri untuk mengantisipasi gerakan Tamasya Almaidah.

Sholawat akan memilih langkah simpatik demi menghadapi peserta Tamasya Almaidah pada coblosan pilkada DKI yang digelar Rabu lusa (19/4). Yakni dengan ikut mengamankan tempat pemungutan suara (TPS).

BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Tamasya Almaidah Bagus-Bagus Saja

"Kami juga akan melakukan wisata pengamanan TPS. Kalau nanti ketemu dengan saudara kita yang berbeda pilihan, kami saling tersenyum saja,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/4).

Bang Ibon -panggilan Firdaus- menegaskan, berbeda pilihan di pilkada bukan berarti harus berseteru. Menurutnya, justru hal yang terpenting adalah menjaga suasana tetap kondusif.

BACA JUGA: Mau Ikut Tamasya Almaidah? Baca Dulu Maklumat Polri Ini

“Toh sama-sama menjaga pilkada ini agar berlangsung aman, jujur, adil, dan tanpa intimidasi. Kalau ada yang memprovokasi, kita tinggal minta polisi untuk mengamankan," tegasnya.

Karenanya Firdaus juga mengajak semua pihak bisa menjaga suasana, termasuk saat masa tenang. Sholawat juga meminta semua pihak bisa menghindari dan mencegah provokasi.

BACA JUGA: Catat, Kapolri Ogah Ada Tamasya Almaidah!

Meski demikian Firdaus menegaskan, Sholawat tetap konsisten mendukung duet Basuki-Djarot. Sholawat juga menghormati pihak lain yang berbeda pilihan.

"Mari saling menghormati pilihan politik masing-masing. Kami yang berikhtiar memilih Pak Basuki dan Pak Djarot sebagai pelayan kami di Jakarta juga menghormati sahabat-sahabat kami yang berbeda pilihan," imbuhnya.

Menurut Firdaus, warga DKI sudah cukup cerdas dalam menentukan pilihan. Karenanya, semestinya tak ada praktik mengintimidasi pemilih. “Kami sadar, warga Jakarta itu memiliki kesadaran politik yang tinggi dan tidak bisa diajak dengan cara-cara intimidatif," tegasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Sembako Murah di Jakpus, Tim Ahok Lapor ke Bawaslu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler