Si Kadal Tukang Tidur yang Terancam Punah

Wisatawan Meningkat sejak Ikut N7W

Senin, 07 November 2011 – 04:45 WIB

PULAU Komodo berada di balik gugusan pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)Dari Pelabuhan Loh Liang di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, perjalanan menuju Pulau Komodo ditempuh sekitar satu jam dengan speedboat

BACA JUGA: JK: Tidak Ada Kontroversi

Jika dengan perahu nelayan, waktu tempuh bisa mencapai empat hingga lima jam.

Akhir bulan lalu, Jawa Pos berkesempatan ikut dalam rombongan Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) meninjau pulau yang dihuni kadal-kadal raksasa itu
Duta Komodo Jusuf Kalla dan Presiden New 7 Wonders (N7W) Bernard Weber juga ikut dalam rombongan ini.

Halaman muka Pulau Komodo dihiasi hamparan pantai dengan pasir putih

BACA JUGA: Kesalehan Ritual dan Sosial Makna dari Idul Adha

Kebetulan, saat itu ada rombongan turis asal Australia sedang menikmati Pulau Komodo dengan kapal pesiar
Setiap ada rombongan turis asing dengan jumlah besar, warga Kecamatan Komodo langsung membuka stan berbagai merchandise berbau komodo

BACA JUGA: Soal Surat Palsu MK, Polisi Kekurangan Bukti

Mulai dari kaus, topi, ukiran kayu, hingga gantungan kunci.

Biasanya, jika ada kunjungan wisatawan dalam jumlah besar, komodo (Varanus komodoensis) memilih bersembunyi di balik semak-semak puluhan kilometer dari bibir pantaiUntungnya, saat itu ada dua ekor komodo yang sempat berseliweran di pinggir pantaiMereka berteduh di bawah pohon untuk menghindari sengatan matahari yang mencapai 40 derajat Celsius.

Rombongan P2K disambut Kepala Badan Taman Nasional Komodo (TNK) Sustyo IriyonoSebelum memandu perjalanan menelusuri Pulau Komodo, dia sempat memaparkan kondisi terkini TNKMulai dari data jumlah komodo  hingga ancaman yang bisa memunahkan kadal kerabat dekat dinosaurus itu

Sustyo menuturkan, data terbaru yang dimiliki TNK tentang populasi komodo merupakan hasil sensus pada 2008Dia melaporan, populasi komodo yang tertinggi ada di Pulau Rinca, mencapai 1.336 ekorKemudian, Pulau Komodo 1.288 ekor, Pulau Gili Motang 83 ekor, dan Pulau Nusa Kode 86 ekor.

Selama ini, TNK memiliki keunikan tersendiri karena memadukan keindahan ekosistem perairan dan daratanSelain itu, TNK juga diutungkan karena berada di jantung coral triangleTNK bisa disebut surganya para penyelam yang gemar menjelajahi keindahan terumbu karang.

Sustyo memaparkan, secara umum populasi komodo memang masih ribuan ekorTapi, jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, terjadi penurunanPupulasi komodo sempat tercatat sampai empat ribu ekorDi antara yang mengancam komodo adalah perburuan liar.

Menurut Sustyo, banyak warga yang awalnya ingin berburu rusa atau babi hutan tertantang untuk memburu juga komodoKomodo usia 70-an tahun dengan panjang hingga tiga meter cukup sulit menghindari perburuan liar iniSebab, komodo dengan ukuran hampir setara dengan panjang mobil Kijang ini  sulit bergerak cepat.

Saat menelusuri Pulau Komodo, ada sejumlah komodo ukuran jumbo yang memilih tidur-tiduran di dekat sumber mata airKomodo ini tidak menghiraukan sejumlah rusa yang berjarak tidak sampai sepuluh meter dari hadapannya"Kalau cuaca panas seperti ini, komodo lebih memilih tidur untuk menjaga energinya," ujar salah seorang pawang komodo atau sering disebut ranger.

Tetapi, dia mengingatkan, meski terlihat sebagai hewan pemalas yang gemar tidur, komodo menggunakan strategi kejutan atau penyergapan ketika berburu"Posisi tidur ini juga dijadikan kamuflase, menyerupai kayu," kata diaSetelah ada rusa yang benar-benar dekat, komodo tinggal mengebaskan ekornyaBlakk" rusa pun tumbang dan siap disantap sendirian atau ramai-ramai.

Pulau Komodo yang indah selama ini mampu menjadi sumber pundi-pundi rupiah yang kemudian disetor ke kas negara dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP)Catatan dari TNK menunjukkan, pemasukan PNBP Pulau Komodo melonjak dua tahun terakhir.

Tahun ini, PNBP sementara yang tercatat oleh petugas TNK mencapai Rp 2,236 miliarJumlah itu meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat Rp 1,32 miliarPNBP 2009 tercatat hanya Rp 678 jutaPemasukan ini berasal, antara lain,  dari tiket masuk

Sustyo menuturkan, peningkatan PNBP ini juga merupakan imbas dari melonjaknya jumlah kunjungan wisatawanHingga September lalu, TNK mencatat kunjungan wisatawan Nusantara mencapai 4.146 orangCapaian ini naik jika dibandingkan dengan periode 2010 yang tercatat 2.955 orang"Peningkatan kunjungan wisatawan Nusantara ini tidak lepas dari keikutsertaan Pulau Komodo dalam kontes New 7 Wonders," papar Sustyo.

Untuk kunjungan wisatawan mancanegara, hingga September lalu tercatat mencapai 32.354 orangJumlah ini menurun kalau dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 41.707 orangAsal negara wisman yang paling mendominasi kunjungan ke TNK adalah AustraliaIni disusul Amerika, Inggris, dan Belanda(wan/c1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPKP Diminta Kaji Biaya Perjalanan Dinas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler