Si Pembunuh Bocah Dalam Karung Pura - Pura Ikut Mencari, lalu Kabur

Senin, 22 Mei 2017 – 07:10 WIB
Police Line

jpnn.com, PALEMBANG - Sudarti, 59, sangat berduka melihat cucunya meninggal dengan cara tidak wajar.

Dia begitu geram dengan pelaku yang telah merenggut nyawa orang yang disayangi.

BACA JUGA: Bercinta, Bertengkar, Lalu Pemuda Bunuh Pasangan Gay-nya

Saat ditemui di rumahnya di Jalan Ki Merogan Lr Aman, RT 23, RW 005, Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Palembang, terlihat gurat sedih di wajah Sudarti.

Cucu yang biasa menemani di rumah dan selalu mencabuti rambut putihnya kini telah tiada.

BACA JUGA: Bunuh Teman, Siswa Taruna Nusantara Dihukum Penjara 9 Tahun

Cara meninggal NF, cucu Sudarti, membuatnya geram. Dua hari lalu, jenazah NF ditemukan di dalam karung dengan keadaan tangan terikat.

Karung tersebut berada di bawah tempat tidur tetangga Sudarti.

BACA JUGA: Edan, Pria Ini Habisi Kekasihnya di Kamar Penginapan Usai Begituan

Sehari sebelumnya, Jumat (19/5) setelah pulang sekolah, sang cucu pamit pergi bermain.

Karena sedang sakit perut, Sudarti tidak terlalu memperhatikan ke mana perginya sang cucu. Sekitar pukul 14.00 WIB, sang suami yang juga kakek NF pulang ke rumah.

"Saya panggil dia. Put, kakek bawa kue," kata Sudarti menirukan ucapannya saat itu. NF kemudian pulang. Ternyata, sang kakek membawa gorengan, bukan kue. "Ah... bukan kue, Nek," ujar Sudarti menirukan ucapan cucunya.

Lalu, NF pergi lagi untuk main ke luar. Saat Asar tiba, sang kakek mencari cucunya karena NF harus mengaji.

"Terus kami cari, dipanggil-panggil, tapi tidak ketemu."

Karena sudah lelah mencari, Sudarti pun memutuskan untuk pergi ke tempat "orang pintar".

Dari situ, didapat informasi bahwa NF berada di salah satu rumah yang tidak jauh dari rumah Sudarti.

"Kata 'orang pintar' itu, Putri di dalam rumah yang jaraknya empat sampai lima rumah dari rumah kami," jelasnya.

Sudarti dan suaminya pun mencari ke rumah kosong, tapi tak ada apa-apa di sana. Dia ingin masuk ke rumah Jamilah, tapi tidak enak hati dengan empunya rumah.

"Saat hendak masuk ke rumah itu, kami bertemu Ic. Dia mengikuti saya untuk mencari Putri," ungkapnya.

Karena masih tidak ketemu, Sudarti pun keluar lorong rumah dan bertemu dengan seorang tukang angkot yang punya indra keenam.

Kata orang tersebut, NF sedang disekap di sebuah rumah sambil menjerit kesakitan.

"Saya curiga dengan Ic. Sempat saya tanya, apakah kamu pelakunya. Dia mengelak, lalu kabur," tutur Sudarti.

Sabtu siang, dia pun melapor ke Polresta Palembang. Berselang dua jam kemudian, jenazah NF ditemukan di bawah ranjang rumah Jamilah.

"Tidak ada firasat. Tapi, seminggu sebelum kepergiannya, cucu kami berubah lebih jahil dan lebih sering mencari uban saya," ungkapnya.

Sudarti menambahkan, ibu kandung NF, Susilowati, yang tinggal di Batam sempat bermimpi patah gigi.

"Kata orang, itu pertanda ada yang akan meninggal secara tragis. Tidak tahunya Putri yang meninggal," ujarnya sambil menangis. (wly/c21/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SMA Taruna Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler