jpnn.com - JAKARTA - Sampai sekarang pemerintah terus mengebut perbaikan jembatan Comal Pemalang Jawa Tengah. Diperkiakan tiga hari lagi jembatan darurat akan bisa terpasang.
Namun jembatan darurat itu diragukan bisa dilewati kendaraan saat hari H lebaran. Untuk mengantisipasi itu Kementerian Perhubungan tengah mengusulkan penggunaan kapal feri roro untuk mengangkut pemudik yang melintas di jalur itu.
Usulan itu dikatakan oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono kemarin (20/7). Bambang mengatakan penggunaan kapal feri roro masih dipertimbangkan.
BACA JUGA: Banyumas Mulai Disesaki Kendaraan
Pertimbangan terkait proses penyelesaian jembatan itu oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan komunikasi degan beberapa pihak lain. "Masih kami pikirkan bersama dengan beberapa pihak. Secepatnya akan kami putuskan," jelasnya.
Pihak yang dimaksudkan oleh Bambang adalah Asoasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Menurut dia masih belum ada keputusan. "Kami masih berkomunikasi dan menimbang keuntungan dan kerugian jika menggunakan kapal feri," jelasnya.
Bambang mengatakan jika rencana ini disepakati, maka Kemenhub akan menyediakan dua kapal feri roll on roll off (ro-ro). Satu kapal dari Kendal dan satu kapal dari Tegal. Dua kapal itu akan bolak-balik setiap harinya. Dengan kapal, maka kendaraan berat tidak perlu memutar menuju ke selatan. Untuk sementara kendaraan berat saat ini dialihkan melalui jalur selatan.
Fasilitas kapal feri roro itu tidak untuk semua kendaraan. Namun hanya untuk kendaraan besar saja. Seperti truk dan mungkin angkutan umum seperti bus. Sebab Bambang khawatir jembatan darurat ambles lagi jika kendaraan berat melintas di jalur itu.
Untuk kendaraan kecil seperti roda dua dan mobil akan dialihkan melalui jalur alternatif. Untuk kendaraan besar dilarang melewati jalur alternatif karena jalur alternatif hanya berupa jalan kabupaten yang kapasitasnya terbatas sehingga beresiko merusak jalan jika dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar.
Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kemenhub J.A Barata mengatakan jembatan Comal ditergetkan selesai pada 23 Juli. "Kementerian PU mengatakan bahwa jembatan itu sudah bisa dilewati kendaraan dua hari lagi. Jika belum selesai solusinya dengan kapal feri," ungkapnya.
Barata mengatakan saat ini, sementara arus lalu-lintas untuk kendaraan besar menuju pantura dialihkan ke jalur selatan. Kendaraan yang dari barat ke timur, dialihkan mulai dari Tegal lewat Bumiayu-Purwokerto-Purbalingga -Temanggung-Semarang atau Tegal via Bumiayu-Purwokerto-Kebumen-Purworejo-Magelang-Semarang.
Sementara kendaraan dari timur yang akan ke barat dialihkan mulai dari Semarang ke Ungaran-Temanggung-Magelang-Pu rworejo-Kebumen-Purwokerto-Tegal. Atau bisa lewat Ungaran-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto-Bumiayu-Tegal. Sedangkan kendaraa kecil dialihkan ke jalan kabupaten.
Seperti yang diberitakan Jembatan Comal di Pemalang Jawa Tengah ambles pada hari Jumat (18/7). Amblesnya bangunan itu disebabkan banjir yang menerjang jembatan itu pada bulan Februari 2014. Karena terus diterjang air, pondasi jembatan itu pun akhirnya keropos dan akhirnya ambles. (aph)
BACA JUGA: Kuota Haji Tersisa 43 CJH
BACA JUGA: Usut Pembobolan Brankas Fakultas Kedokteran, 7 Saksi Diperiksa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golput di NTT Hampir Tembus 1 Juta Pemilih
Redaktur : Tim Redaksi