Sidak Hotel, Dahlan Iskan Disebut Menteri Aneh

Kamis, 17 November 2011 – 09:09 WIB
Dashlan Iskan, IntanAbdams Katoppo dan Agus Suharyono saat bahas Inna Kuta Beach, Kuta. Foto: M Nasarudin/Jawa Pos

KUTA--Dahlan Iskan tidak langsung masuk ke kamarnya begitu ia tiba di hotel ketika waktu di Bali sudah pukul 18.30Mandi dan pergi makan malam ke sebuah restoran pun ditundanya karena harus menginspeksi beberapa tempat di Hotel Inna Kuta

BACA JUGA: SBY Janjikan Hasil KTT ASEAN Konkret

Ini inspeksi sangat mendadak


Karyawan yang sedang bekerja di beberapa bagian yang diinspeksi menyatakan kaget melihat menterinya tiba-tiba ada di antara mereka

BACA JUGA: Pengusaha Sawit Bantai Orangutan

Beberapa karyawan yang diajak bicara pun bahkan baru tahu bahwa lawan bicaranya tadi adalah menteri setelah Dahlan Iskan meninggalkan ruang kerja mereka.

Menteri yang penampilannya selalu tidak formal itu masuk ke dapur, ke tempat parkir sepeda motor dan beberapa ruangan lain
"Aneh

BACA JUGA: Terdakwa Suap Akui Dana Talangan Untuk Biayai Menpora

Ini menteri anehDia masuk sampai ke dapurDirut kami saja belum tentu sampai ke sini," ujar seorang karyawan rendah di Hotel Inna Kuta, Bali, Kamis malam.

Dahlan memilih menginap di Inna Kuta selama ia di Bali sampai 18 November nanti, sebagai salah satu menteri yang diperintahkan nongkrongin KTT ASEANBeberapa stafnya pernah menyarankan supaya Dahlan menginap di hotel lain saja yang lebih bagus karena Inna Kuta masih dalam proses pengembangan dan pengerjaannya belum selesai

"Gak, saya mau nginap di Inna KutaJelek gak apa-apa, biar sekalian saya tahu apa yang menyebabkan proyek itu tidak selesai-selesai," kata Dahlan, menolak.

Dahlan adalah menteri pertama yang menginap di Inna Kuta setelah Susilo Sudarman, salah satu menteri pariwisata di zaman pemerintahan Orde BaruMenteri-menteri lain kalau ke Bali menginap di hotel-hotel esklusif

"Sekarang Pak Menteri BUMN nginap di sini, kami sangat senangApalagi tadi Beliau langsung memutuskan nasib proyek iniSemuanya selesai, kami jadi jelas, jadi lebih percaya diri mengembangkan bisnis hotel ini," ujar seorang pejabat Inna Kuta, kemarin.

Yang bikin pusing pejabat-pejabat Hotel Indonesia Natour (HIN) dan Inna Kuta adalah keinginan Dahlan untuk menginap di sebuah kamar yang kamar mandinya belum selesai, masih proses finishing"Saya nanti malam nginap di sini," kata Dahlan ketika menginspeksi proyek hotel Inna Kuta yang nantinya berganti nama menjadi Grand Inna Kuta itu, pagi kemarin"Ampun..ampuuunBapak ini luarbiasa," kata Plt Dirut HIN, Agus Suharyono.

Dahlan memang manusia 'aneh'Sudah sejak lama dia aneh, bukan setelah menjadi menteriKeanehan manusia satu ini antara lain: penampilan selalu apa adanya, tidak suka yang formal-formal, selalu pakai sepatu kets, kaos, jaket dan tidak mau menggunakan fasilitas jabatan negara, tidak mau dikawalKeanehan yang paling wajib adalah pakai sepatu kets.

Suatu waktu ketika HM Jusuf Kalla (JK) baru beberapa bulan menjadi wakil presiden, bos Jawa Pos dan Jawa Pos grup ini meminta waktu untuk bertemu"Hazairin saya sudah di Bandara, nanti langsung ke kediamanBoleh tidak ya saya pake jaket, pake sepatu kets," katanya kepada saya (melalui telepon) waktu itu"'Khusus buat Pak Dahlan, bisa," jawab saya.

Mulanya ada staf di kantor Wapres tidak mengizinkan ada tamu yang pake sepatu kets bertemu wakil presiden"Rasanya tidak pas," kata staf tersebut"Pak Dahlan pake sepatu kets bukan karena dia tidak punya uang atau tidak menghormatiDia itu orang kaya, dan pake sepatu kets itu sudah karakter dia," kata saya ketika menjelaskan kepada staf yang kemudian  begitu mengagumi Dahlan Iskan itu.

"Saya kalau bertemu Saudara Dahlan, yang pertama saya liat kakinya duluApakah dia pake sepatu kets atau tidakBegitu saya liat dia pake sepatu kets baru saya yakin ini benar Dahlan Iskan," kata JK waktu itu

Dahlan dengan JK memang sudah sangat lama saling mengenalDua tokoh ini memiliki karakter yang mirip, terutama dalam hal common sense dan kecepatan mengambil keputusanKeanehan yang terbaru dari Dahlan Iskan adalah dia tidak ingin disebut sebagai menteri

"Saya bukan menteriJangan panggil saya menteriMenteri yang sebenarnya adalah wakil menteriKarena itu saya tidak pakai tanda jabatan menteri," katanya kepada peserta rapat di Inna Kuta kemarin.

Saya ingin jadi CEO atau chairman saja di BUMNKalau menteri tidak sampai ngurusin yang teknis seperti ini," ia melanjutkan.(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa dan Polisi Keroyok Kasus Korupsi di Kemenkes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler