Silakan Ambil Untung tapi Jangan Keterlaluan

Rabu, 27 Desember 2017 – 17:40 WIB
Cabai. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono menuturkan, pengendalian harga pangan di pasaran sangat sulit dilakukan. Untuk bisa menstabilkan harga, mesti ada kerjasama yang sangat baik antarstakeholder.

Menurut dia isu harga pangan ini sering dimanfaatkan sejumlah oknum untuk menjatuhkan Kementan.

BACA JUGA: Komoditas Pangan Surplus Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru

“Ada yang menyebut enggak ada produksi, buktikan! Kami semua produksi dan surplus,” beber dia di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).

Dia lantas mencontohkan harga cabai rawit merah, di tingkat petani, harganya sangat murah berkisar Rp 20.000 di Pulau Jawa. Namun sesampainya di konsumen bisa melebihi Rp 40.000.

BACA JUGA: Stok dan Harga Beras Aman, Dirut PIBC Apresiasi 2 Menteri

“Makanya, saya sudah ingatkan kepada pedagang. Kalau mau ambil untung silakan, tapi jangan keterlaluan,” ucap dia.

Kementan, kata dia, hanya bisa mengingatkan saja, sementara menindak tidak bisa.

BACA JUGA: Sandiaga Pastikan Suplai Beras Cukup dan Harganya Stabil

“Karena tak ada harga eceran tertinggi (HET) yang mengatur. Kalau mereka mau menaikkan harga hingga 400 persen siapa yang melarang? Enggak ada,” urai dia.

Untuk itu, kerjasama yang baik harus tercipta antara Kementan dan Kementerian Perdagangan. Hal itu guna memastikan harga dari petani hingga ke pasar induk tetap stabil dan tidak ada lonjakan.

“Jadi ini kami menjawab bahwa kami ini selalu produksi. Enggak ada kehabisan stok,” tegas dia. (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anomali Pasar Pangan saat Natal dan Jelang Tahun Baru 2018


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler