jpnn.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menunjukkan keseriusannya untuk membenahi penerbangan di tanah air. Ini baru dilakukannya setelah peristiwa kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 terjadi pada 28 Desember 2014 lalu. Dari peristiwa itu baru terkuak carut-marut dunia penerbangan. Ada dugaan campur tangan dari mafia izin penerbangan
Keseriusan Jonan ini tersampaikan dengan menjawab tawaran dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin membantu menelusuri dugaan keterlibatan oknum Kemenhub dalam pemberian slot izin penerbangan pada perusahaan maskapai.
BACA JUGA: Ingin Menyadap seperti KPK
KPK kini menunggu keseriusan Jonan untuk memberantas mafia izin penerbangan. Lembaga pimpinan Abraham Samad itu menantang Jonan menyerahkan data penyalahgunaan izin penerbangan untuk ditindak lanjuti. [Lihat: KPK Tunggu Jonan Serahkan Data Penyalahgunaan Izin Penerbangan]
Lalu, bagaimana Jonan membuktikan kerja nyatanya dalam memperbaiki industri penerbangan dalam negeri? Berikut wawancara dengan Jonan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (8/1).
BACA JUGA: Pokoknya Ini Harus Dibereskan
Ada tawaran dari KPK. Apakah sudah Komunikasi dengan KPK?
Kalau misalnya kita temukan ada indikasi tindak pidana korupsi kita minta KPK untuk masuk. Sejauh ini belum.
BACA JUGA: Lazimnya Pilot Tahu Dinamika Cuaca
Jadi peristiwa ini murni administratif dan kelalaian?
Betul (kelalaian). Semua yang kasih berangkat Airasia di hari Minggu itu salah.
Itu kan pengajuan perubahan Oktober, AirAsia hanya tanggal 28 Desember terbang di hari Minggu. Sejak kapan Kemenhub tahu?
Sebelumnya.
Sudah ada tindakan sebelum kecelakaan?
Enggak ada tindakan.
Artinya ada kelemahan di situ?
Ya.
Di mana kelemahannya? Otoritas bandara kah sebagai pengawasnya?
Otoritas bandara di perhubungan udara, itu kan UPT-nya. Otoritas bandara wilayah III yang kantornya di Surabaya, harusnya dia cek karenna dapat tembusan keputusan Dirjen Perhubungan Udara.
Sejak kapan persisnya Kemenhub tahu AirAsia terbang di hari Minggu?
Sejak pesawat hilang, saya minta izinnya diperiksa apakah secara administratif itu sesuai atau tidak, memang boleh terbang di hari Minggu sesuai izin rute atau tidak. Saya enggak ingat dari bulan apa, tapi mestinya sudah beberapa kali AirAsia terbang di hari Minggu.
Kemenhub tertibkan izin akan pengaruh ke penumpang terlantar? Bagaimana mengatasinya?
Biar penumpang klaim ke Airlines. Kalau tidak ada izin rute, enggak boleh jual tiket toh.
Ke depan supaya tidak terjadi lagi, apa ada perubahan sistem atau hanya personel?
Oh nggak, sistem sudah ada, palingan perbaikan secara online. Tapi ini lagi diperiksa semua Airline mana yang terbang tanpa izin rute. Jangan tanya siapa, karena nanti diumumkan. Sanksinya akan sama, pembekuan.
Penyesuaian tarif batas bawah bagaimana? Ini kan ramai dibicarakan di media sosial, tanggapannya?
Kok ramai banget kenapa? Yang harus ramai itu adalah masyarakat sebagai penumpang. Kalau Airline ramai kan aneh, ini lebih ramai airlinennya dibandingkan penumpang.
Di UU tidak dikenal low cost carrier (LCC) itu enggak ada, yang ada penerbangan ini sederhana ada. Tapi peraturan penetapan tarif batas bawah dan atas untuk penumpang kelas bawah. Berlaku semua, tidak ada LCC itu kan bisnis. Itu komersial aja lah. Nah, kenapa ini dibikin? Tarif batas bawah 40 persen dari tarif batas atas. Waktu saya ditugaskan di Perhub, tarif batas bawah malah 50 persen dari batas atas. Akhirnya kita sesuaikan sudah 30 persen aja, eh kurs rupiah tidak menguat sama sekali. Dari 9000 ke 12.700 sudah berapa bulan ini.
Enam bulan lebih sampai sembulan bulan, karena airlne itu butuh perawatan, biaya operasinya sangat terkait dengan biaya. Dikaitkan dengan mata uang asing baik euro atau US. Kalau ini tidak disesuaikan, pelayanannya akan jadi turun. Kalau pelayanan turun, mungkin enggak apa-apa. Kalau maintanance turun, terus apa? Kita ini bantu. Kita maunya industri penerbangan kita harus sehat, bukan harus murah. Bagaimana caranya? Kalau murah, banyak hal-hal yang tidak dilaksanakan. Kalau sampai menyangkut masalah kesalahan gimana
Banyak orang tanya LCC itu safe atau tidak safe?
Kan belum tentu, semua bisa celaka. Tapi kami bertugas untuk buat regulasi supaya kecelakaan tidak terjadi. Hanya Gusti Allah yang bisa jamin selamat. (flo/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bingung Cari Pemain di Tiga Posisi
Redaktur : Tim Redaksi