jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo merespons tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Polri, TNI hiingga BIN yang bersikap tidak netral dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Kepala negara yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengaku sudah memerintahkan jajaran TNI, Polri dan BIN untuk bersikap netral pada pilkada yang berlangsung serentak di 171 daerah.
"Netralitas TNI, Polri, BIN itu adalah bersifat mutlak dalam penyelenggaraan pemilu maupun pilkada. Saya tegaskan untuk disampaikan ke jajaran yang ada di Polri TNI dan BIN," kata Jokowi saat ditemui awak media di sela-sela di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (25/6),
BACA JUGA: 27 Juni Libur Nasional, Layanan Perekaman e-KTP Tetap Buka
Jokowi mengaku sudah mewanti-wanti Kepala BIN Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menjaga netralitas anak buah. Mantan gubernur DKI itu menegaskan, ada ketentuan yang mengatur hukuman atas pelanggaran dalam pesta demokrasi, termasuk bagi anggota TNI, Polri maupun BIN.
Jika ada pihak yang menemukan keberpihakan aparat, Jokowi mempersilakan untuk melapor ke Bawaslu. Bahkan, mantan wali kota Surakarta itu mengajak semua pihak ikut mengawasi jajaran BIN, TNI ataupun Polri.
BACA JUGA: Tak Ada Untungnya Jika Jokowi Gandeng Mbak Sri di Pilpres
“Jadi tidak usah ditanyakan lagi. Kita juga mengajak masyarakat untuk mengawasi. Mari kita sama-sama mengawasi," jelas mantan gubernur DKI Jakarta itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Fahri Dorong Jokowi Tanggapi Tudingan SBY, Ini Alasannya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada 2018: Mayoritas ASN di 5 Provinsi Ini Tidak Netral
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam