Simpan Foto Kegiatan ISIS di Ponsel, 8 WNI Dideportasi

Kamis, 12 Januari 2017 – 00:58 WIB
Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menunjukkan foto bom sandal yang ada di ponsel salah satu dari delapan WNI yang dideportasi dari Malaysia. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Polda Kepri mengamankan delapan orang yang dideportasi dari Malaysia ke Batam, diduga jaringan teroris akibat adanya foto-foto di ponsel.

Di dalam file manager ponsel milik salah satu WNI ini, ada foto bendera serta kegiatan ISIS dan juga foto bom rangkaian bom sendal.

BACA JUGA: Top! Wali Kota Ini Larang Seluruh Sekolah Gunakan LKS

Delapan orang yang diamankan tersebut yakni Fh, ASA, MH, REH ke empatnya kelahiran Buktinggi. REH diketahui guru para santri yang berumur 38 tahun.

Lalu A kelahiran Barulak, IO dari Kotosani, SA Galo Gadang dan HAP dari Kapahiang.

BACA JUGA: Akhirnya Anggota Dewan Melunak Juga

"Hingga kini kami masih melakukan pemeriksaan," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian pada Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Sam mengatakan dari keterangan delapan orang tersebut, didapat bahwa foto ini berasal dari grup WhatsApp yang diikuti salah satu terduga.

BACA JUGA: DPRD Panggil Enam Pengelola Toko Penjual LKS

Dimana salah seorang dalam grup itu, menggunakan foto profil lambang ISIS. Selain itu beberapa kali anggota grup di WhatsApp ini, mengirimkan foto salah satunya rangkaian Bom Sendal.

"Dari pengakuan salah seorang terduga, ia dulu mengikuti grup tersebut. Namun sekarang sudah tak lagi, namun masih ada beberapa foto yang tersimpan di handphonenya," ucap Sam.

Mengenai pengakuan terduga ini, Sam mengatakan pihak Densus 88 bersama Brimob Polda Kepri masih melakukan pemeriksaan. Bila kedelapannya tidak terlibat, maka dalam waktu dekat akan dilepaskan.

Sam menyebutkan kedelapan orang ini di deportasi setelah pihak imigrasi Singapura mendapati gambar bendera ISIS dan Bom Sandal di ponsel salah satu dari mereka.

“Saat itu mereka hendak berwisata dari Malaysia menuju Singapura,” ujar Sam.

Saat ditanya apakah kedelapan orang ini terkait jaringan Khatibah Gonggong Rebus, Sam mengatakan sejauh ini tak ada hubungan antara kelompok ini.

Sementara itu Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Batam Teguh Prayitno membenarkan adanya diamankan delapan orang terduga teroris.

“Karena mereka diduga teroris, kami serahkan ke kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya singkat. (ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjual Buku LKS Bantah Main Mata dengan Pihak Sekolah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Batam  

Terpopuler