Sinarmas Fokus Garap Pasar di Bawah Rp 500 Juta

Selasa, 19 Juli 2016 – 13:51 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist

jpnn.com - SURABAYA - Sinarmas Land membangun satu tower Klaska Residence sebagai tahap awal. Hal itu sebagai upaya menyesuaikan kebutuhan pasar yang meminati apartemen kelas menengah.

Coordinator Sales and Promotion Sinarmas Land East Indonesia Arvina Syawir menyatakan, segmen kalangan menengah membutuhkan apartemen dengan harga kurang dari Rp 500 juta.

BACA JUGA: Tahun Depan, Rupiah Bakal Semakin Gagah

Pasarnya lebih besar jika dibandingkan dengan apartemen kelas atas yang ceruk pasarnya sempit sehingga persaingan cukup ketat.

”Kalau langsung mematok harga terendah Rp 1 miliar, kami bakal kesulitan menjual. Makanya, kami memilih untuk membidik segmen menengah yang pangsa pasarnya besar,” katanya.

BACA JUGA: 3 Provinsi di Jawa Dengan Persentase Penduduk Miskin Terbanyak

Arvina menuturkan, produk segmen kelas menengah berupa unit dengan tipe kecil. Sasaran pembelinya adalah lajang atau keluarga muda. ”Hingga sekarang, sekitar 150 unit terjual,” ujarnya.

Apartemen di kawasan Jagir Wonokromo tersebut berada di lahan seluas 3,1 hektare. Pemasangan tiang pancang dimulai awal 2017 dengan waktu konstruksi tiga tahun. Dengan demikian, pada 2019 serah terima kunci bisa dilakukan.

BACA JUGA: Nihiwatu Dinobatkan Sebagai Hotel Terbaik di Dunia

Pada tahap awal, Sinarmas Land membangun satu tower yang terdiri dari 1.000 unit apartemen. Nantinya, dibangun enam tower yang terdiri dari tiga tower apartemen dan tiga tower komersial.

”Kami juga akan mengeluarkan produk yang membidik segmen menengah ke atas dengan harga lebih dari Rp 1 miliar. Dari segi produk, unit tersebut memiliki tipe yang lebih besar seperti dua lantai,” tuturnya.

Nilai investasi untuk Klaska Residence diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun. Biaya itu belum termasuk redesign dan redevelopment. Sinarmas Land juga terus mengembangkan kawasan BSD City di Serpong dengan peluncuran Digital Hub seluas 25,86 hektare.

Kawasan tersebut terdiri dari properti komersial yang ditawarkan dalam bentuk tiga bisnis model. Yakni, Sinarmas Land menjual tanah dan pembeli membangun kantor sendiri.

Lantas, Sinarmas membangun kantor dan disewakan. Juga, membangun sesuai kriteria pembeli yang menyewa selama minimal 15 tahun. Digital Hub membidik pelaku usaha yang bergerak di bidang teknologi.

Misalnya, creative technology seperti pembuatan animasi. Kemudian, research center dan institusi pendidikan yang berkaitan dengan jurusan teknologi. Targetnya, konstruksi pembangunan infrastruktur Digital Hub dimulai pada 2017. (res/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Konvensional Dilelang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler