Sinta Sangat Rindu Sosok Pak Guru Humoris Itu

Minggu, 04 Februari 2018 – 07:17 WIB
Sianit Sinta (tengah), istri almarhum Achmad Budi Cahyanto, diapit sang ibu (kanan) dan mertuanya, Siti Khodijah, di rumah duka. Foto: GHINAN SALMAN/Jawa Pos Radar Madura/JPNN.com

jpnn.com, SAMPANG - Achmad Budi Cahyanto, guru honorer SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, meninggal dunia setelah dipukul siswanya sendiri, inisial HZF.

Sianit Sinta, istri almarhum, meminta polisi kepolisian profesional dan transparan dalam menangani kasus tersebut.

BACA JUGA: Pak Guru Sempat Menangkis, tapi Pukulan Kedua Mematikan

Semua hal tentang suami tercintanya itu masih ia ingat betul. Terutama kekonyolannya ketika sedang bersama. ”Almarhum humoris. Itu yang sangat saya rindukan,” akunya.

Anggota Dewan Pendidikan Sampang Alan Kaisan mengatakan, insiden tersebut merupakan kejadian luar biasa.

BACA JUGA: Game Pukul Guru Anda jadi Viral, Narasinya Sadis!

Pemerintah harus menyusun formulasi baru atau menambah pembelajaran pendidikan moral. ”Akhlak atau pendidikan agama diperkuat. Ini krisis di pendidikan umum,” katanya.

Sementara itu, Muhammad Sholeh, seorang pengacara, mengatakan, kasus ini menarik karena baru pertama murid berani melawan guru hingga meninggal dunia.

BACA JUGA: Pak Guru Dipukul Muridnya Itu Luka di Kepala

Menurut dia, yang harus digali adalah apakah pemukulan anak yang menyebabkan kematian guru atau ada penyebab lain. Itu menjadi tugas penyidik untuk mengungkap.

Semua pihak perlu hati-hati memberi kesimpulan karena tersangka masih di bawah umur.

Sholeh mengakui, siapa pun yang menjadi korban pasti marah dan ingin menghukum tersangka. Dia siap memberikan pendampingan hukum secara sukarela untuk HZF.

”UU 12/2011 memberikan perlindungan khusus kepada anak-anak yang melakukan tindak pidana. Tidak serta-merta kita menghakimi bahwa tersangka salah,” katanya.

Sebelumnya, keluarga HZF masih akan mempertimbangkan apakah membutuhkan kuasa hukum atau tidak.

Pernyataan itu disampaikan saat menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di rumah Kades Torjun Arbain Faisol.

”Kami akan berembuk dengan sesepuh, keluarga untuk mempertimbangkan ini. Kalau saya pribadi tidak bisa langsung mengambil keputusan,” ucap Suud Ali Yunus, kakak tersangka didampingi orang tuanya Muhammad Yahya, Jumat (2/2). (rul/ghi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inikah Penyebab Murid Berani Pukul Guru?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler