JAKARTA - Genap 11 hari setelah tragedi Carlton-Marriot, polisi masih bergerak di bawah tanahSejumlah target tersangka diyakini sudah dalam incaran
BACA JUGA: Nasib Tiga Hakim Agung di Tangan KY
Namun, polisi menunggu waktu yang tepat untuk menangkap mereka sekaligus meringkus buron nomor wahid Noordin M TopKarena buruan sudah ada di depan mata, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyempatkan melapor ke Cikeas, kediaman SBY
BACA JUGA: Wako Dituntut 9 Tahun, Istri Menangis
Kapolri datang menggunakan mobil dinasnya sekitar pukul 13.30BACA JUGA: KPK Gandeng Kejaksaan Australia
Pertemuan berlangsung sekitar 90 menitTidak ada pernyataan dari Kapolri maupun SBY.Namun sumber Jawa Pos menjelaskan, Kapolri datang meminta restu SBY untuk melakukan serangkaian penangkapan"Presiden SBY setuju dan memberi lampu hijau," kata sumber itu
Nama-nama target yang sudah berada di tangan Densus 88 juga sempat dilaporkan Kapolri pada SBY"Presiden berpesan agar personel di lapangan berhati-hati karena teroris pasti mempersenjatai diriKapolri juga diminta agar memberikan laporan rutin perkembangan penangkapan itu," kata sumber itu
Karena restu presiden sudah dikantong, maka diperkirakan serangkaian penangkapan akan segera dilakukan sepanjang minggu iniHal itu hampir sama saat 2002 , Kapolri Da'i Bachtiar meminta izin presiden Megawati untuk melakukan operasi dan penangkapan sejumlah orang yang diduga terkait Bom Bali 1 Oktober 2002Siapa saja yang akan ditangkap? Sumber itu menggeleng"Daftarnya hanya TB1 (Kapolri) yang tahu pasti," katanya.
Juru bicara presiden Andi Mallarangeng tidak membantah informasi itu"Bapak Kapolri memang melaporkan perkembangan penyidikan teror bom," kata Andi pada wartawan usai pertemuanNamun, Andi menolak merinci apa saja yang dilaporkan Kapolri.
"Yang jelas presiden mendukung setiap langkah yang akan diambil oleh polisiBapak SBY juga meminta agar penyidikan dilakukan secara cermat dan berdasarkan fakta," kata salah satu Ketua DPP Partai Demokrat itu
Sinyal penyidikan mengalami kemajuan juga ditunjukkan oleh tim Identifikasi Mabes PolriKemarin, petugas Laboratorium Forensik dan sejumlah petugas Identifikasi sudah melakukan pra rekonstruksiItu berarti polisi sudah mendapatkan pola baku dan skenario pengeboman
Adegan demi adegan diperagakan oleh petugas berpakaian premanDimulai dari adegan di depan pintu hotel JW MarriottSebuah taksi Pusaka Lintas, jaringan Blue Bird," warna biru bernomor polisi B 2784 BL mengantar seseorang yang diidentifikasi sebagai penyewa kamar 1808Teroris yang diperagakan penyidik itu memakai tas travel bag beroda dan ransel serta menggunakan topi hitam
Setelah keluar dari taksi, "teroris" masuk dan langsung menuju meja resepsionisAdegan selanjutnya tidak bisa dilihat wartawan karena tertutupNamun, menurut petugas hotel yang ditemui usai pra rekonstruksi, "teroris" bertopi hitam itu langsung naik menuju lift dan menuju lantai 18"Tapi, tidak naik, hanya pura-pura masuk lift terus keluar lagi, mungkin adegan yang di 1808 dipotong," kata orang hotel itu
Adegan lalu dilanjutkan di lobi JW Lounge, sejumlah manekin disusun polisi menyerupai korban dan saksi"Patung orang-orangan , ada delapan kalau tidak salah," katanyaManekin itu menggantikan korban terutama para eksekutif yang saat pagi berdarah itu sedang sarapan pagi
Tim identifikasi lalu masuk ke Ritz Carlton mengggunakan lorong penghubungPintu masuknya berada di depan Plasa Mutiara yang letaknya berdampingan dengan JW MarriottLangkah itu semakin menunjukkan skenario penggunakan tunnel penghubung untuk jalur transportasi eksekutor pengebom di restoran Airlangga, Ritz Carlton
Adegan di restoran Ritz Carlton tak bisa dilihat dari luar karena lokasi itu sekarang sudah diselubungi terpal biru"Tadi ada polisi yang pura-pura duduk di restoran," kata seorang petugas renovasi bangunan yang melihat adegan pra rekonstruksi itu
Setelah itu, ada adegan seseorang keluar dari Ritz Carlton lalu keluar menggunakan sebuah mobilApakah itu berarti pengebom tiga orang - Kabidpenum Mabes Polri Kombes Ketut Yoga mengaku belum tahu"Yang jelas acara pra rekonstruksi itu kan dilakukan penyidik untuk semakin memberi kejelasanKalau sudah jelas, tentu tak perlu pra rekonstruksi,"kata Ketut di Mabes Polri
Menurut dia, acara itu tertutup untuk media karena terkait kepentingan penyidikan"Teroris juga lihat tv, teroris juga baca koran," kata mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu.
Ketut menjelaskan sejak foto tersangka pengebom disebar melalui media, sudah ada 31 nama yang melapor dan mengaku kenalSiapa saja - "Itulah yang masih kami teliti, kami cocokkan, dan langkah-langkah pengecekan lain yang valid," katanya
Polisi juga akan berkoordinasi dengan kepolisian Filipina yang menyebut bom Carlton-Marriott Jumat 17 Juli itu mirip dengan bom di Mindanao, Filipina Selatan"Nanti akan kami konfirmasikan melalui jarinngan Asean Police," katanya
Saat ditanya soal penahanan istri Noordin, Arina Rahmah yang melibatkan anak-anaknya, Ketut menegaskan sudah sesuai prosedur"Polisi mempunyai waktu 7 x 24 jam terkait orang-orang yang mempunyai informasi terorisme," katanya
Arina ditahan di sebuah apartemen di Jakarta bersama dua anaknya yang masih balitaMereka juga ditemani oleh lima orang polisi wanita yang ikut membantu mengasuh( Jawa Pos 27/07). Tadi malam, pengacara Arina, Asludin Hadjani, mengatakan kondisi Arina baik-baik sajaDia mengakui, awalnya ada ketegangan dengan pihak kepolisianNamun, itu karena kecanggungan biasa"Namanya juga orang dalam penangananPersoalan seperti itu ada sajaTapi, secara umum semuanya baik-baik sajaArina pun kooperatif," ujarnya.
Asludin berharap, Arina tidak terlibat dalam kasus yang melibatkan suaminya ituSebab, posisi Arina tidak dengan sadar dan ada niatan untuk menyembunyikan Noordin M Top"Dia tidak tahu kalau lelaki yang dia kawini itu NoordinYang dia tahu dia kawin dengan Ade Abdul Halim," katanya.
Karena itu, dia akan terus berusaha mengeluarkan kliennya dari keterlibatan terhadap kasus tersebutApalagi, dua hari lagi adalah tenggat waktu bagi Densus 88 untuk mengeluarkan Arina apabila dia tidak terbukti terlibat dalam kasus itu"Saya berharap dia bisa segera dikeluarkanItu akan terus kami negosiasikan," katanya.(rdl/sof/aga/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Teror, Analisis Asing Jadi Catatan
Redaktur : Tim Redaksi