Sisa Kejayaan Sang Kaisar Kukar Syaukani HR

Ingatan Hanya Hitungan Detik, Habiskan Waktu di Tempat Tidur

Minggu, 24 Oktober 2010 – 05:48 WIB
DIJAGA BUPATI: Bupati Kukar Rita Widyasari setiap hari mengawasi perkembangan perawatan ayahnya, Syaukani. Foto:Chrisna/Kaltim Post

WARGA Kaltim sulit melupakan sosok Syaukani Hasan Rais, bupati Kutai Kartanegara yang dijuluki KaisarTak bisa dibantah dan royal adalah ciri khasnya

BACA JUGA: Bikin Meja-Kursi Cyborg, Finalis Kompetisi Desain Eropa-Asia

Namun, ketika menjalani hukuman 6 tahun karena terbukti melakukan korupsi oleh Mahkamah Agung, kondisinya memburuk
Kini Syaukani hanya bisa tidur, tak banyak yang dipikirkan karena ingatannya hanya hitungan detik.

Ketika Kaltim Post (grup JPNN) mengunjunginya di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, tak banyak perubahan dari beberapa bulan sebelumnya

BACA JUGA: Keluarga Soeharto Bicara soal Gelar Kepahlawanan

Matanya tampak menerawang, tak fokus, dan kadang-kadang menatap ke atas
Mulutnya menganga, kadang menggumamkan sesuatu, sesekali menutup rapat

BACA JUGA: Damien Dematra, Penulis Novel Ber-Setting Presiden Obama

Syaukani hanya terbaring di tempat tidur yang suasananya kamar mirip ruang VVIP rumah sakit kelas atas

Persis di depan ranjang Syaukani, terpajang televisi layar datar ukuran sekitar 50 inciSaat itu, channel menampilkan tayangan highlight sepakbola EropaSuara TV cukup nyaringNamun, tampaknya tidak menarik perhatian SyaukaniMatanya menggunakan sejenis kacamata hitam, sementara badannya disinari dengan lampu khusus yang menjadi bagian perawatan fisioterapi.

Tubuh Syaukani langsung terintegrasi dengan alat elektrokardiograf milik RSUD Parikesit Tenggarong, yang sementara dipinjam untuk perawatanDari alat ini terdeteksi penyempitan pembuluh darah yang beberapa waktu lalu tertutup, kini mulai terbuka.

Secara medis, menurut tim dokter RSUD Parikesit yang merawat Kaning " sapaan Syaukani-, memang ada peningkatan dibanding pertama kali dipindahkan dari Jakarta beberapa bulan laluKendati tensi darahnya turun-naik atau fluktuatif saat pagi dan siang hari, namun kondisinya kembali stabil di sore hariSaat ini Kaning "sapaan Syaukani- terus mendapatkan perawatan dengan sistem home care dan terapi holistic care dari tim dokter.

"Kami terus melakukan perawatan, secara keseluruhan kondisi Pak Kaning stabil," sebut dr Christofel Korah Tooy, SpPD, FINASIM, salah satu anggota tim dokter RSUD Parikesit Kukar yang menangani Kaning.

Menurut dr Chris, Kaning memang masih mengalami nervous ketika akan menelan makanan atau airAkibatnya lendir di mulut Kaning sulit tertelanInilah yang menyebabkan Kaning bisa tersedak."Karena itu persiapan ketika akan menelan makanan atau minuman harus baikTidak boleh cepat-cepat, perlahan sajaMakanan juga harus lunakBila tidak, Pak Kaning bisa mengalami gangguan saat menelan," jelasnya.

Sementara, kondisi badan Syaukani masih fluktuatifMisalnya pada pagi hari tensinya naik hingga 180 atau 190, namun di sore hari kembali turun menjadi 120"Masih seperti itu, fluktuatifNamun tetap stabil dan membaik," tambah Chris.

Untuk memacu gerak tubuh, fisioterapi rutin dilakukan saat pagi dan sore selama 2 jamPasalnya, tubuh Kaning harus rutin digerakkan agar tidak kaku dan rileksTiga perawat, dua dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan satu dari RSUD Parikesit, selalu siap mendampingi dan merawat Kaning"Fisioterapi terus kami jadwalkanTerutama untuk mengurangi kekakuan pada tangan dan kakiSabtu nanti fisioterapi kembali dilakukanAkupuntur juga akan dilakukan ke Pak Kaning," ujarnya.

Ditambahkan Chris, kondisi Kaning saat ini sudah jauh membaik dibandingkan ketika pertama kali ditanganinya pada April 2010 lalu, terutama soal daya ingatSaat ini, meskipun pengelihatan Kaning sama sekali tak bisa digunakan, tapi mulai bisa memahami ketika ditanya oleh kerabat atau keluarga yang berkunjung.

"Pak Kaning mulai ingat ketika ditanya, walaupun kemudian lupa lagiPak Kaning juga ingat rumahnya di manaJauh lebih baik saat iniIni dampak dari holistic care yang dilakukanTeknik ini mencangkup perawatan fisik dan rohaniKalau fisik dari perawatan medis, rohaninya dari perhatian keluarga, hingga mendengarkan lagu-lagu kesukaan dan ayat-ayat Alquran ke Pak KaningApalagi, dukungan keluarga sangat bagus," jelasnya.

Menurut dr Chris, hasil medical check up pada 28 Agustus lalu masih menggambarkan kondisi Kaning saat ini"Hasilnya saat itu sangat bagus, semua dalam kondisi stabilHanya asam uratnya saja yang masih mencapai 8,7," jelasnya.Kendati kondisi Kaning terus membaik, dr Chris menyayangkan statement berbagai pihak yang meragukan kesehatan KaningMenurutnya, secara profesional medis, kondisi Kaning tidak direkayasa.

"Kami yang menangani kasus ini, sangat mengetahui kondisi Pak KaningInilah yang disebut hipoksia strokeBila ada yang meragukan atau menyebut ini cuma pura-pura, kami harap bisa datang dan melihat langsung kondisi Pak Kaning seperti yang dilakukan Menteri Hukum dan HAM," ujarnya.

Untuk diketahui, sejak kedatangannya ke Tenggarong Minggu (29/8) lalu, Syaukani tinggal bersama anak keduanya, Rita Widyasari yang kini menjabat sebagai Bupati KukarSyaukani ditempatkan di salah satu kamar Pendopo Odah Etam, rumah jabatan Rita

Bagi Syaukani, rumah dinas Bupati tidak asing lagiKarena ketika menjabat Bupati Kukar dua periode, di rumah inilah Syaukani tinggal bersama keluarganyaCuma sekarang kondisinya berbedaKamar yang ditempati Syaukani adalah kamar yang dulu ditempati putrinya RitaSebaliknya, kamar utama yang dulu ditempati Kaning, sekarang menjadi kamar Rita

Selain berjemur, Syaukani rutin menjalani terapi menggerakkan anggota tubuhnya seperti tangan dan kakinya dengan alat khusus"Alat khusus inilah yang membantu Bapak untuk menggerakan kaki maupun tangannyaTermasuk membantu berdiri," timpal Rita Widyasari

Diakui Rita, sejak dirawat di Tenggarong kondisi ayahnya cukup stabilNamun masih sering terlihat kelelahanAyahnya juga sering tersedak dan mengeluarkan lendir cukup banyakKarena itu, kunjungan dibatasi hanya untuk kerabat dan tamu-tamu khusus"Banyak tokoh yang datangCuma karena saya jarang di rumah, saya nggak hafalYang jelas, mereka masih orang di sini saja (Kukar, Red.)," tuturnya.

Mengenai kasus video Syaukani bernyanyi yang kabarnya sampai ke Presiden SBY, Rita mengaku menyesalkanKarena tanpa penjelasan lengkap mengenai kondisi Syaukani, video tersebut bisa memberikan persepsi bias"Akhirnya ada yang berpendapat Bapak pura-pura sajaPadahal, video Bapak bernyanyi itu diambil ketika Bapak menjalani terapiDengan bernyanyi, terutama lagu kesukaannya, bisa membangkitkan memorinyaKarena ingatan beliau terganggu, hanya bisa beberapa detik, terus hilang lagi," ujar Rita.

Meski video Syaukani bernyanyi sempat menjadi biang masalah, Rita mengaku tak kapok dengan kunjungan orang yang ingin melihat langsung kondisi Syaukani"Tak ada pelarangan bawa kamera, silakan sajaTak ada yang kami tutup-tutupi," tutupnyaRencananya, Syaukani akan kembali dikirim ke RS Mount Elizabeth di Singapura untuk dirawatNamun, hingga kemarin gagalKarena kondisi istri Syaukani, Dayang Kartini, belum membaik pascaoperasi katarak di rumah sakit yang samaRencananya, bila sembuh, Dayang Kartini akan mencarikan apartemen untuk Syaukani selama menjalani perawatan di Singapura(che)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesibukan Keluarga Cendana Jelang Peringatan Seribu Hari Wafatnya Pak Harto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler