jpnn.com, BATAM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di Batam, Kepulauan Riau, ternyata masih menyisakan banyak masalah. Sebab banyak sekolah negeri yang kelebihan siswa. Sementara di sekolah lain, ada yang kekurangan siswa, salah satunya SMAN 26 Batam.
Hingga kini, hanya 23 orang saja terdaftar di SMAN 26 Batam. Walaupun sebelumnya, ada 29 orang siswa telah memasukan berkas ke sekolah ini.
BACA JUGA: KPK Sebut Banyak Konflik Kepemilikan dan Pengelolaan Aset di Kepri
BACA JUGA: Permohonan Jadi WNI Disetujui DPR, Pemain Brasil Ini Tak Kuasa Membendung Air Mata
Kepala Dinas Pendidikan Kepri, M Dali mengatakan cukup kaget dengan hal ini. Padahal sebelum didirikan sekolah baru ini, ada ratusan orang yang tidak tertampung di SMAN 3, dan puluhan orang di SMAN 20.
BACA JUGA: 49 Kontainer Sampah Plastik Mengandung Limbah B3 Belum Direekspor
"Mungkin ada yang sudah mendaftar di swasta, atau tempat lainnya," katanya, Selasa (23/7).
Namun, ada juga yang masih menunggu dibukanya rombel baru di SMAN 3 ataupun SMAN 20. Terkait hal ini, Dali dengan tegas mengatakan tidak ada penambahan siswa lagi di dua sekolah tersebut. Karena jumlah siswanya sudah di tahap maksimal. Apabila ada penambahan, akan menganggu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
BACA JUGA: Rencana Tata Ruang Wilayah Amburadul, Proyek Reklamasi Masih Jalan Terus
"Makanya dibuatkan sekolah baru," ungkapnya.
Apakah dengan hanya jumlah siswa yang sedikit, SMAN 26 tetap berdiri? Dali menegaskan walaupun hanya 23 siswa saja di SMAN 26. Sekolah ini akan tetap berjalan. Dan ia memastikan proses belajar mengajar akan berlangsung baik dan lancar.
"Saya jamin (mutu) pendidikan disini," katanya.
Dia mengatakan guru-guru yang akan ditempatkan disini, memiliki kualifikasi yang baik. Khusus untuk guru PNS, ada guru senior sudah memiliki sertifikasi.
"Pengajar disini (SMAN 26) tidak hanya guru ASN. Nantinya juga ada guru non ASN yang direkrut dari sekolah-sekolah lain. Selain itu, kami juga akan merekrut guru non-ASN baru. Soal gaji, dibayar oleh pemerintah (Pemprov Kepri)," tuturnya.
Banyak orang tua siswa khawatir, dengan akreditasi dan nasib sekolah ini ke depan. Namun, Dali mengatakan orangtua siswa tidak perlu khawatir dengan akreditasi sekolah. "Pasti akan diakreditasi, itu nanti dibuktikan di ijazah anak-anak saat lulus dari sini," ucapnya.
Anak-anak yang bersekolah di SMAN 26, menurutnya bukanlah anak-anak yang tak memiliki kemampuan. Namun, karena sistem yang baru. Membuatnya mereka kesulitan masuk ke sekolah-sekolah yang sudah lama berdiri di kawasan Batamkota.
"Ada anak disini (SMAN 26), yang nilai UN mencapai 94,85. Sangat luar biasa ini, jadi anak-anak disini sangat luar biasa," ucapnya.
Demi meningkatkan minat belajar anak-anak tersebut. Dali berjanji akan menjadi pengajar di sekolah tersebut. "Saya akan datang ke sini, mengajari anak-anak disini," tuturnya.
BACA JUGA: Satriandi, Sang Bandar Narkoba Tewas Diterjang Empat Peluru
Terkait pendaftaran, Dali mengatakan SMAN 26 masih menerima siswa baru. Dan dijadwalkan penerimaan ini hingga akhir bulan Juli ini. "Siapa yang mau sekolah atau belum mendapatkan sekolah, silahkan datang ke SMAN 26," ungkapnya.
Dia menyampaikan bahwa bangunan sekolah, baik SMAN 25 dan 26, akan rampung saat penerimaan siswa baru tahun depan. Begitu juga dengan penambahan ruang kelas baru.
"RKB untuk sekolah-sekolah di Batam, kami rencanakan pertengahan tahun depan sudah selesai," ucapnya.
Saat ditanyakan mengenai sekolah-sekolah, yang memiliki siswa 40 orang per rombelnya. Dali mengatakan hal itu tidak masalah. Karena masih sesuai dengan aturan dari Kementrian Pendidikan.
"Masih diperbolehkan, tapi lebih dari itu yang tak boleh," ungkapnya.(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Siswa di Sekolah Ini untuk Satu Rombel Saja Belum Cukup
Redaktur & Reporter : Budi