PADANG--Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang kemarin banyak menerima telepon yang mendesak agar segera membagikan kunci jawaban Ujian Nasional (UN) untuk SMPBahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Bambang Sutrisno sendiri menerima telepon serupa
BACA JUGA: TPI Juga Berhak Awasi Unas
Permintaan aneh itu tidak dilayani bahkan sekarang Dinas Pendidikan setempat telah membentuk tim untuk melacak identitas para penelepon tersebut.Sutrisno menceritakan, telepon yang dia terima langsung berasal dari siswi salah satu SMP negeri di Kota Padang dan meminta agar dia memberikan kunci jawaban UN
BACA JUGA: Investigasi Kecurangan UN di Daerah Masih Berlangsung
"Dia minta saya memberikan kunci jawaban UNBambang berupaya untuk bertemu
BACA JUGA: Kualitas Soal Ujian Pengganti Setara UN
Anehnya, ketika Bambang meminta untuk bertemu, siswi yang bernama Putri tersebut menolakAlasannya, tak perlu bertemu, sebab dia hanya minta agar pihak Dinas Pendidikan adil dalam memberikan kunci jawabanMenyikapi hal ini, Dinas Pendidikan telah membentuk tim Sembilan, yang akan melacak nomor ponsel yang sudah mengganggu dan membuat banyak pihak curiga tersebut"Kami juga akan kerjasama dengan vendor telekomunikasi untuk melacak nomor tersebut,' tandas Bambang.
Dikatakan Bambang, kejadian serupa sebenarnya sudah pernah terjadi sebelumnyaHanya saja, semuanya tak diladeniDia pun menjamin tidak akan terjadi kebocoran soal dan kunci jawabannya"Sebab, pengamanan UN SMP akan sangat ketat sama halnya dengan UN SMAPihak sekolah, juga kami wanti-wanti agar tak melakukan hal-hal menyimpang," tegas Bambang.
Untuk lebih menjamin keamanan, pihak Disdik bekerjasama dengan Poltabes dan Tim Pemantau IndependentMenyinggung soal pelaksanaan UN SMP, Bambang memaparkan, proses pengamanan sama dengan UN SMA, dimana soal disimpan di Polsek-Polsek seluruh Kota Padang, sesuai dengan lokasi sekolahuntuk tahun ini terdapat 37 SMP negeri yang ikut UN, dan 41 SMP swasta, dengan total peserta UN sebanyak 13.891 siswa.
Masih terkait UN, pascagempa 2009, ternyata masih banyak sekolah yang belum bisa melaksanakan proses belajar mengajar termasuk UN seperti biasaSebab, selain belum dilakukan rehab, ada juga yang masih dalam tahap rehabBambang menyebutkan, ada enam sekolah yang akan UN di lokal darurat dan menumpangSeperti SMP 2, SMP 4, SMP 7, SMP 17, SMP 21 dan SMP 25Khusus SMP 4 dan SMP 7 terpaksa menumpang ke sekolah dan bangunan lain, karena kondisi sekolah tak memungkinkan untuk pelaksanaan UN.
Meski lokasi ujian darurat, namun Disdik berupaya agar siswa tetap nyaman mengerjakan soal UNCaranya, pihak sekolah diminta untuk membuat rambu agar di sekeliling sekolah aman dari kebisingan(lia/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 SMA di Medan Wajib Ikut UN Pengganti
Redaktur : Soetomo Samsu