Siswa SMA Sodomi 8 Bocah

Senin, 02 Juni 2014 – 07:54 WIB

jpnn.com - SIBOLGA - Kejahatan seksual terhadap anak-anak di Indonesia terus terkuak. Terbaru, di Sibolga, Sumut, ZL (17) pelajar salah satu SMA diamankan petugas dari rumahnya Minggu (1/6).

ZL dituding telah menyodomi sekitar 8 orang bocah warga Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan.  Semua korban merupakan tentangga tersangka sendiri, dan masih di bawah umur.   

BACA JUGA: Sudah Delapan Perampok Toko Emas Diringkus

N Tobing (37) salah seorang keluarga korban mengaku kesal dengan ulah ZL. RT (8) yang merupakan anak adiknya sendiri menjadi korban. Katanya, selain RT masih banyak anak-anak lain yang juga menjadi korban.

“Kebetulan orangtuanya lagi sakit, jadi saya yang mendampingi RT.  Masih banyak lagi anak-anak lain yang diperlakukan sama oleh pelaku,” ungkap N Tobing, Minggu (1/6).

BACA JUGA: Polda Jambi Tetapkan Dua Tersangka pada Kosmetik Palsu

Dia menerangkan, terbongkarnya kasus tersebut bermula sekitar dua minggu lalu, dari salah seorang tetangganya yang melapor bahwa RT menjadi korban sodomi ZL yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Mendapat informasi tersebut, N Tobing langsung menjemput RT dari sekolahnya. Saat ditanya kebenaran dari laporan tersebut, RT mengakuinya dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.

BACA JUGA: Gara-Gara Ayam, Polisi Paksakan Ibu dan Anak Masuk Bui

“Ada tetangga yang datang ke rumah, katanya kalau RT sudah disodomi ZL. Mendengar itu, aku langsung pergi ke sekolahnya, kebetulan saat itu Sabtu, RT langsung kubawa ke rumah untuk meminta keterangannya. Ternyata benar, RT menceritakan kejadian yang sebenarnya,” ungkapnya.

Kemudian lanjut N Tobing, ia bersama keluarga lainnya langsung membuat laporan ke pihak berwajib. Namun, setelah terbongkarnya kasus tersebut, ZL tidak pernah lagi kelihatan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Dia menduga, pelaku diungsikan sementara oleh keluarganya.

“Langsung kami laporkan ke polisi agar pelaku ditangkap. Dan sejak terbongkarnya kasus itu, pelaku sudah tidak kelihatan lagi di sekitar lingkungan kami,” akunya.

Orangtua lainnya yang takut anaknya juga ikut menjadi korban menanyai anaknya masing-masing. Sebagian orangtua langsung emosi saat mengetahui dari pengakuan anaknya, bahwa mereka ikut menjadi korban.

“Kemudian orangtua yang lain menanyai anak-anaknya masing-masing, apakah pernah diperlakukan sama oleh ZL seperti yang dilakukannya terhadap RT. Ternyata sebagian anak di lingkungan kami itu mengakui kalau mereka pernah diperlakukan sama, namun kejadiannya sudah lama sekitar 2 hingga 3 tahun yang lalu,” bebernya.

Minggu (1/6) siang sekira pukul 11.00 WIB, amarah para orangtua memuncak ketika melihat terduga pelaku mulai berkeliaran di sekitar lingkungan mereka. Warga kemudian bermaksud melampiaskan amarahnya terhadap pelaku. Namun, N Tobing melarang dan menyarankan agar persoalan tersebut disampaikan kepada Kepala Lingkungan setempat. Tak berapa lama kemudian, polisi dari Polsek Sibolga Selatan datang menjemput pelaku.

"Sempat mau dimassa, tapi kubilang jangan, kita sampaikan saja kepada kepling. Entah siapa yang melapor, tiba-tiba sudah datang saja polisi dan membawanya," akun N Tobing yang ikut mendatangi Polsek Sibolga Selatan bersama warga lainnya.

Sementara Kapolsek Sibolga Selatan AKP Suteja Atmaja yang ditemui di antara kerumunan warga yang mendatangi kantornya, membenarkan pelaku telah diamankan sementara.

Hal itu katanya untuk menjaga keamanan pelaku dari amukan massa. "Kita bukan menangkap dia (pelaku), tapi mengamankannya. Kita menghindari terjadi amukan massa yang sudah marah dengan dia," aku Suteja.

Karena kasus tersebut sebelumnya sudah dilaporkan dan diproses di Mapolres Sibolga, maka pelaku akan diserahkan ke Mapolres Sibolga untuk proses lebih lanjut.

"Kasus inikan sebenarnya sudah dilaporkan dan sudah diproses di Polres. Jadi dia akan kita serahkan ke Polres untuk proses lebih lanjut," jelasnya.

Sementara, RT, bocah yang masih duduk di bangku SD ketika ditemui di Mapolres Sibolga, membenarkan kejadian yang dialaminya.

Diceritakan bocah lugu ini, sekitar dua minggu lalu, ia ketemu dengan pelaku yang memintanya untuk memanggil RM (13), namun tak ketemu. Begitu juga saat ia disuruh untuk memanggilkan CI anak lainnya tetap tidak ketemu. Akhirnya, ia diajak masuk ke dalam rumah pelaku.

Dalam kamar kakak pelaku, kemudian dengan diiming-imingi akan diberi uang Rp2 ribu, RT disuruh membuka celananya lalu tengkurap. Sebelum melakukan perbuatan bejatnya, pelaku terlebih dahulu menutup mata RT dan memberinya makan salak.

"Diajaknya aku masuk ke dalam kamar kakaknya, dikasinya aku makan salak dan disuruh telungkup dan ditutupnya mataku dengan kain merah," aku RT sambil memperagakan perintah ZL waktu itu.

Saat itu, lanjut RT, ia sempat kesakitan, namun pelaku berusaha mengelabui R dengan mengatakan kalau yang ia masukkan ke dalam dubur RT adalah jarinya.  "Katanya jarinya yang dimasukkannya, tapi kurasakan bukan," beber RT dengan lugunya.

Hal serupa disebutkan anak-anak lainnya, RM, AP (10) dan TH  juga mengaku pernah mengalami hal yang sama sekitar 3 tahun lalu. Saat itu katanya mereka juga diiming-imingi akan diberi uang Rp2 ribu bila mau disodomi oleh ZL.

"Kejadiannya sudah lama, di Pondok Baok Tanang, waktu itu aku masih SD. ZL menjanjikan mau ngasih uang Rp2 ribu," ungkap RM.

Begitu juga dengan AP dan TH, yang mengaku mendapat perlakuan sama sekitar 3 tahun lalu di sekitar palabuhan lama, saat mandi di laut.

"Aku juga, waktu di dalam air juga pernah dilakukan saat mandi laut di pelabuhan lama," aku AP diamini TH.

Menurut keterangan warga lainnya yang hadir mendampingi para korban di Mapolres Sibolga, masih ada korban lainnya. Namun sebagian tidak mau hadir tanpa alasan jelas. "Masih ada lagi yang lain yang menjadi korbannya, tapi gak mau orang itu ikut," ucap salah seorang ibu-ibu yang tak ingin namanya disebutkan.

Amatan New Tapanuli (Grup JPNN), hingga sore hari kemarin sekira pukul 18.00 WIB, proses pemeriksaan oleh pihak Mapolres Sibolga terhadap terduga pelaku dan juga korban-korbannya masih berlanjut. Sementara, keluarga korban serta warga lainnya masih menunggu hasil pemerikasaan pihak kepolisian. (ts)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulut Istri Disumpal, Kepala Dibenturkan ke Dinding


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler