SMAN 10 Pentagon Setelah Dikelola Provinsi

Rabu, 15 Februari 2017 – 00:07 WIB
Siswa SMA. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Terhitung sejak tahun 2017, pengelolaan SMA/SMK dialihkan dari pemkab/pemko ke pemprov.

Termasuk juga dengan sekolah unggulan di Kabupaten Kaur yaitu SMAN 10 Pentagon yang dibangun dan dirintis oleh mantan Bupati Kaur Hermen Malik, kini dikelola Pemprov Bengkulu.

BACA JUGA: Ditarik ke Provinsi Gaji Honorer Hanya Rp 750 Ribu

Albertus Yudi Pratama - Kaur

Sejak dibangun dan mulai beroperasi pada tahun 2013 yang lalu, SMAN 10 Pentagon yang dibangun melalui dana pemerintah pusat dan APBD Kaur. Sekolah berkelas internasional, setiap tahunnya paling banyak menerima sekitar 50 siswa.

BACA JUGA: Pengalihan SMA/SMK ke Provinsi Masih Dipersoalkan

Saat ini sekolah SMAN 10 Pentagon telah menampung sekitar 118 siswa yang berasal dari berbagai kabupaten baik dari Bengkulu, Lampung dan Sumsel.

Mulai tahun ini sekolah unggulan yang menjadi kebanggaan Kabupaten Kaur sudah menjadi tanggungjawab Pemprov Bengkulu termasuk sekolah lainnya.

BACA JUGA: Pemkot Siap Beri Bantuan untuk SMA/SMK Jika Diizinkan

Dengan demikian anggaran untuk sekolah tersebut yang selama ini masuk dalam APBD Kaur pun sudah menjadi tanggung jawab Pemprov.

Walau sudah menjadi tanggungjawab Pemprov, sekolah yang selama satu tahunnya dibiayai lebih dari Rp 2 miliar ini saat ini hanya sekitar hanya dianggarkan Rp 500 juta.

Bahkan agar sekolah ini tetap berjalan baik dan tidak mengurangi kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah pun melakukan berbagai penghematan.

Salahnya satunya menggunakan kertas bekas yang masih bisa dipakai. Pengurangan karyawan dan satpam dan melakukan penghematan terhadap jatah makan siswa dan guru.

Untuk makan kalau biasanya daging tiga kali menjadi dua kali, namun tetap memperhatikan asupan untuk gizi siswa SMAN 10 Pentagon.

“Kalau sebelumnya anggaran kita selalu dapat bantuan dari APBD Kaur, mulai tahun ini tidak lagi dan untuk tahun ini Rp 500 juta dari Pemprov Bengkulu itu untuk dua sekolah. SMAN 10 Pentagon dan SMKN 7 Merdeka. Sementara satu tahunnya biaya internet kita mencapai Rp 108 juta. Karena di sekolah ini siang malam siswa bebas internet, untuk mengerjakan tugas. Dan setiap bulan mereka terima rapot,” kata Kepala Sekolah SMAN 10 Pentagon Yeye Hendri, M.Pd

Lebih lanjut Yeya mengatakan untuk menyikapi kurangnya anggaran, maka pihaknya bersama dengan dewan guru dan siswa telah menggelar rapat bersama.

Rapat ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi dan keadaan sekolah pasca diambil oleh Pemprov Bengkulu.

Berdasarkan hasil rapat semua guru yang ada sepakat tetap berjuang agar sekolah SMAN 10 Pentagon tetap jalan.

Menariknya para guru pun sepakat dan tetap semangat walau mereka tidak mendapatkan uang tambahan seperti sebelumnya.

Untuk diketahui setiap guru PNS yang mengajar dari pagi hingga sore di sekolah tersebut mendapatkan uang tambahan sebesar Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta di luar gaji.

Sementara untuk tenaga guru honor atau kontrak setiap bulannya mendapatkan penghasilan Rp 5 juta.

“Kami semua yang ada di sini mempunyai tanggungjawab moral untuk membesarkan sekolah ini, apa lagi tahun ini siswa kelas tiga ujian. Saya awalnya sempat takut kalau semua guru pindah atau pun berhenti dari sekolah karena tidak lagi mendapatkan penghasilan tambahan. Sementara kegiatan mengajar di sekolah harus tetap berjalan seperti biasanya. Namun saya bersyukur karena hasil rapat kita semua guru sepakat dan merelakan pendapatan mereka berkurang asal sekolah tetap bisa berjalan,” ungkap Yeye.

Karena tanggungjawab moral dan kekompakan semua guru dan pengasuh, mereka yang guru honor atau pengasuh juga saat ini siap menerima berapa saja gaji dari pemerintah.

Dan hal ini lah yang membuat sekolah ini tetap bertahan. Tidak hanya itu saja pihak sekolah juga terus memperjuangkan anggaran untuk sekolah unggulan ini terutama untuk operasional sekolah setiap harinya.

Ustad M Badruzzaman saat dijumpai Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) mengatakan kalau pihaknya sudah sepakat untuk tetap bertahan bersama.

Bahkan beberapa di antaranya ada yang membatalkan mengambil S2 dan berhenti sementara demi untuk memajukan sekolah SMAN 10 Pentagon yang dalam masa sulit.

“Kita sudah sepakat dalam rapat, apa pun yang terjadi kita harapkan sekolah ini bisa tetap berjalan. Dan kami siap menerima berapa pun gaji, agar sekolah bisa berjalan. Karena kami yakin ke depan Pemrov Bengkulu akan memperhatikan sekolah ini,” ungkap Ustad M Badruzzaman kepada RB.

Tidak hanya guru, para siswa yang membaur dengan para guru hampir 24 jam setiap harinya sangat berharap agar sekolah ini tidak bubar. Bahkan para siswa pun akan tetap bertahan di sekolah, hingga tamat.

Bahkan sampai saat ini pun mereka tidak terganggu dan terpengaruh dengan isu kalau sekolah terancam bubar karena tidak lagi didukung penuh oleh pemerintah.

“Kami di sekolah sampai saat ini tetap belajar seperti biasa, makan juga sama tidak ada yang berubah. Dan kami tetap yakin sekolah bagus ini akan tetap bertahan. Kami siswa juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan sekolah ini, agar tetap bisa berjalan seperti saat ini,” kata siswa kelas 2 SMAN 10 Pentagon Gardan Yudi.

Sekolah ini juga tidak membedakan antaran siswa muslim dan non muslim, semuanya mendapatkan pendidikan sama termasuk dengan kegiatan keagamaan.

Untuk siswa non muslim, setiap minggu dan kegiatan gereja semuanya pasti diantar dan di jemput oleh pihak sekolah.

“Walau beda agama kami tetap nyaman dan kami yang beragama keriten setiap minggu selalu di atar ikut kebaktian. Dan kalau ada kegiatan gereja malam hari juga kami tetap diantar dan diperhatikan oleh pihak sekolah dan pengasuh,” pungkas Imanuel kepada RB.

Untuk diketahui sejak awal para siswa berprastasi yang lulus tes seleksi masuk SMAN 10 Pentagon tidak hanya dari kabupaten dan kota di Bengkulu saja.

Namun ada juga dari Lampung dan Sumsel, mereka yang dinyatakan lulus sejak masuk menempuh pendidikan harus tinggal di sekolah. Untuk biaya makan, setiap siswa harus membayar Rp 1,5 juta per bulannya.

Sementara untuk pasilitas lainnya, seperti kamar tidur, meja, tempat tidur dan semuanya telah disiapkan oleh Pemkab Kaur.

Termasuk juga kegiatan untuk praktek di sekolah semuanya sudah lengkap. Bahkan siswa hanya fokus untuk melakukan kegiatan belajar dan malam mereka mendapatkan bimbingan rohani dari pengasuh.

Sekolah ini mempunyai empat ekstrakurikuler yang tidak dimiliki sekolah lain, yaitu nanoteknologi, biotechnology, energi terbarukan, dan robotik.

Juga mempunyai laboratorium lengkap mulai dari laboratorium kimia, fisika, robotik, energi terbarukan dan lainnya. Dan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi sehari-hari siswa di asrama.

Tenaga pengajar di sekolah ini terdiri PNS dan non PNS, untuk PNS sekitar 10 orang dan non PNS sebanyak 10 orang yang sengaja di datangkan dari IPB, pesantren Krapyak Yogyakarta kemudian dari Indonesia Mengajar dan sebagainya.

Dengan jenjang pendidikan S1 sebanyak 8 orang, D4 sebanyak 6 orang dan S2 sebanyak lima orang.

Untuk tahun 2017 ini, SMA 10 Pentagon kembali akan menerima siswa baru. Metodenya sama seperti tahun sebelumnya.

Untuk pembukaan akan dilaksanakan setelah siswa SMPN sederajat melaksanakan ujian nasional. Setiap siswa yang ingin mendaftar harus mengikuti rangkaian tes hingga tes wawancara.

“Tahun ini kita tetap akan buka pendaftaran baru, sama seperti sebelumnya untuk tahun ini maksimal 50 siswa yang akan kita terima. Karena tidak ada dana, maka setiap siswa dari asalnya masing-masing di dampingi guru akan keliling mengenalkan sekolah Pentagon di setiap sekolah asalnya,” pungkas Yeya Hendri kepada RB.

Untuk saat ini jumlah siswa SMAN 10 Pentagon sebanyak 118 orang. Mereka berasal dari Kabupaten Kaur sebanyak 43 orang, Kabupaten Seluma 10 orang.

Kemudian Kabupaten Empat Lawang Sumsel 9 orang, Kabupaten Mukamuko 7 orang. 11 orang dari Kota Bengkulu, 11 orang dari Kabupaten Bengkulu Selatan, 12 orang dari Kabupaten Bengkulu Utara.

Tujuh orang dari Kabupaten Pesisir Barat Lampung, 1 orang dari Banten, satu orang dari Jakarta Timur, satu orang dari Banten, satu orang dari Kabupaten Lebong. Kemudian tiga orang dari Kabupaten Lahat Sumsel dan satu oran dari Bandar Lampung.

Terkait dengan anggaran SMAN 10 Pentagon, Sekda Kaur Nandar Munadi, S.Sos, M.Si kepada RB mengatakan pada akhir tahun 2016 Pemkab Kaur telah menganggarkan dana untuk Pentagon.

Namun karena SMA di kelola Provinsi dan saat itu Provinsi Bengkulu menyanggupi maka Pemkab Kaur di tahun 2017 tidak lagi membuat anggaran untuk SMAN 10 Pentagon.

“Untuk tahun ini tidak ada dana untuk Pentagon dari Pemkab Kaur, karena tidak ada dasar kita saat itu untuk memplot anggaran untuk SMAN 10 Pentagon. Namun ke depan tidak menutup kemungkinan, apa lagi ada dasar untuk kita bantu SMAN 10 Pentagon. Dan pasti kita akan bantu ke depannya melalui dana sering. Dan itu sudah kita bicarakan dengan pihak Provinsi Bengkulu,” ungkap Nandar Munadi. (**)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Pengalihan SMA/SMK ke Provinsi Berjalan Lancar


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler