Soal BOS, Daerah Abaikan Ancaman Pusat

Rabu, 23 Maret 2011 – 17:41 WIB

KENDARI - Ancaman pemerintah pusat untuk melakukan pemotongan APBD bagi daerah yang telat mencairkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat mungkin dialami Kota KendariPasalnya, sampai saat ini dana tersebut belum dicairkan

BACA JUGA: 80 Persen CPNS Guru Ditempatkan di Pedalaman

Padahal, Mendagri bersama Mendiknas dan Menkeu telah menegaskan, jika sampai 15 Maret, BOS belum disalurkan, maka anggaran yang diperunttukan daerah bakal dipotong.

Kepala SMPN 17 Kendari, Milwan yang dikonfirmasi mengaku hingga saat ini dana BOS belum sampai ke sekolah, entah karena persoalan administrasi atau dana yang belum siap, mantan Wakasek SMPN 9 Kendari itu tidak begitu paham
Yang jelas kata dia, meskipun dana BOS belum disalurkan, tidaklah  mengganggu proses belajar mengajar di sekolah yang ia pimpin, termasuk kegiatan lain yang didanai melalui BOS.

"Proses belajar mengajar tetap berjalan, demikian halnya dengan kegiatan lain yang dianggarkan melalui dana BOS

BACA JUGA: Aneh, Pemda Anggap Pencairan BOS Rumit

Meskipun kami akui, dana merupakan kebutuhan yang sangat penting, namun sebagai Kasek kita juga harus pandai untuk mengantisipasi jika anggaran untuk sekolah terlambat dicairkan," terangnya.

Belum cairnya dana BOS juga diakui Djasni, Kepala SD 1 Baruga
Hanya, kalau di SMPN 17 diklaim tidak mengganggu aktivitas belajar, Kasek SD 1 Baruga terang-terangan mengaku bahwa beberapa kegiatan di sekolahnya mandek

BACA JUGA: Berani Tilep BOS, Kadis Bakal Dicopot

Bahkan, untuk program-program mendesak menurut wanita berjilbab itu, pihaknya terpaksa melakukan pinjaman dana ke koperasi sekolah, guna mengantisipasi agar kegiatan tetap berjalan.

"Sampai sekarang dana BOS belum turunKami di tingkat sekolah terus terang cukup kebingungan melaksanakan program tanpa danaUntuk meminta partisipasi orang tua siswa, tentu tidak mungkin, apalagi sekarang sudah mendekati Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN), banyak persiapan yang mestinya kami lakukan, namun terkendala dana," tuturnya.

Terkait hal itu, Kadis Pendidikan Kota Kendari, Kasman Arifin mengatakan, sebenarnya untuk pencairan dana BOS sudah akan dilakukanSayangnya, masih banyak kepala sekolah yang membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA) tidak sesuai dengan petunjuk teknis, khususnya kepala SDHal itu menyita waktu karena mereka harus kembali menyusun rencana kerja yang sesuai dengan anjuran juknis yang dibuat pusat

"Pencairan dana BOS tinggal menunggu waktuYang jelas Maret ini diupayakan sudah tersalur di sekolahSampai sekarang belum tersalur, karena banyak Kasek yang membuat RKA tidak sesuai juknisTerpaksa harus dikembalikan dan dibuat ulang," ungkap Kasman.

Sebenarnya, kata mantan Dosen FKIP Unhalu itu, dana BOS sudah siapNamun, untuk pencairan, tidak bisa dilakukan begitu sajaAda proses administrasi yang harus dipenuhi agar dana itu tersalur sesuai mekanisme yang disarankan juknis"Kalau mau disalurkan sebenarnya sudah bisa, tapi bagaimana pertanggung jawabannya nantiItu uang negara yang memiliki rangkaian administrasi yang jelas, jadi harus dicairkan sesuai mekanisme yang ada," paparnya.

Mengenai kemungkinan sanksi yang bakal diterima daerah, karena terlambat menyalurkan dana BOS, ia mengganggap tidak akan terjadi, karena kesalahan bukan terletak pada panitia pengelola, namun pihak sekolah yang belum paham teknis penyusunan RKA(fya/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Takut BOS jadi Jeratan Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler