Soal Kontroversi Film Lima, Lola Amaria: Semoga Balik Modal

Jumat, 01 Juni 2018 – 22:41 WIB
Lola Amaria dan sutradara film Lima usai premiere di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Djainab Natalia Saroh/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) tetap memasukan film Lima ke dalam klasifikasi film 17 tahun ke atas.

Keputusan itu dipilih sebagai jalan tengah agar film garapan Lola Amaria itu bisa dinikmati di bioskop Tanah Air.

BACA JUGA: Dorong Sineas Indonesia Perbanyak Film Bertema Pancasila

"Kami berharap ada keajaiban sampai detik-detik terakhir. Tapi kalau tidak, barangkali film ini masih bisa ditonton bersama keluarga dengan pendekatan masing-masing," kata Kepala Badan Pengarah Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP), Yudi Latief, usai premiere film Lima di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Yudi mengatakan, pendampingan keluarga menjadi sebuah solusi yang ‘aman’ bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun menonton film ini.

BACA JUGA: Prisia Nasution: Kenapa Takut Bicarakan Ideologi Negara?

“Pendampingan orang tua saya rasa perlu untuk mengatasi problem-problem ketakutan yang tidak perlu,” ucapnya.

Lola Amaria pun tidak ingin menganggap hal tersebut menjadi sesuatu yang merugikan.

BACA JUGA: Dukung Perfilman Nasional, Relawan Jokowi Nobar Film LIMA

“Diuntungkan saja deh. Kalau dirugikan takutnya kan omongan jadi doa, semoga yang nonton banyak, dan balik modal," kata Lola Amaria.

Dia juga tidak ingin menganggap hal yang terjadi di dalam film Lima tersebut sebagai sebuah kontroversi.

“Saya tidak melihat ini sebagai kontroversi. Tapi mungkin buat yang lain, itu bisa jadi kontroversi. Kan setiap penonton bebas untuk menafsir ya tapi bagi saya sebagai pembuat memang bukan sebuah kontroversi,” jelasnya.

Film Lima menceritakan tentang perjuangan sebuah keluarga menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pergaulan dengan keluarga, sahabat, tetangga maupun kolega di kantor ternyata ditemukan banyak sekali persoalan dan konflik yang menggugat sikap dan perilaku.

Film ini sengaja disiapkan sebagai satu karya khusus dalam rangka menyambut hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni. (mg7/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lola Amaria Visualkan Pancasila dalam Film Lima


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler