Soal Penetapan Wali Kota Ex-Officio, Gubernur Kepri Pasrah Tunggu Keputusan Pusat

Sabtu, 04 Mei 2019 – 07:20 WIB
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengundang Walikota Batam, Rudi SE (kanan) untuk rapat di Jakarta untuk membahas struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) BP Batam, Kamis (2/5). Foto: Kemenko Perekonomian for BP

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri Nurdin Basirun mulai pasrah terkait polemik Ex Officio Badan Pengusahaan (BP) Batam yang tak kunjung ada kepastian. Menurut Nurdin, pihaknya hanya bisa menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat.

"Sebenarnya saya tidak tahu bagaimana hasilnya. Karena masalah ini sedang dibahas oleh Pemerintah Pusat," ujar Gubernur Nurdin menjawab pertanyaan media di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (2/5)

BACA JUGA: Dua Kawasan Ekonomi Khusus di Batam Segera Diresmikan

Lebih lanjut katanya, atas dasar itu, dia juga tidak bisa memberikan kepastian. Pada prinsipnya, Gubernur sangat mendukung dengan kebijakan ex officio tersebut. Dikatakannya juga, sampai saat ini Walikota Batam juga belum ada dipanggil terkait rencana pelantikan.

"Kalau memang sudah pasti Walikota Batam dilantik sebagai ex officio, pasti informasi akan sampai ke saya. Tapi sampai sejauh ini belum dapat informasi," tegas Gubernur Nurdin.

BACA JUGA: Penetapan Wali Kota Batam sebagai Ex-officio BP Batam Ditunda Lagi

Pria yang duduk sebagai Ketua Dewan Kawasan (DK) Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang tersebut menjelaskan, sebagai Kepala Daerah ia sangat mendukung penerapan ex officio. Karena ini hanya dengan kebijakan ini, bisa menghapus dualisme yang terjadi.

"Kita juga berbicara untuk kepentingan daerah tentunya. Terutama adalah masalah investasi. Pengusaha sudah pasti, membutuhkan payung hukum yang pasti," tegasnya lagi.

BACA JUGA: Masa Kerja Segera Berakhir, Eddy Siap Lepas Jabatan Kepala BP Batam

Ditambahkan Gubernur, ketika di lapangan, ia juga mendapatkan banyak keluhan soal pelayanan. Terutama adalah masalah kewenangan lahan. Ia yakin, Presiden akan membuat keputusan yang bijak, yakni mendukung penerapan ex officio.

"Kami punya keyakinan kuat, Pak Presiden setuju dengan ex officio. Sekarang hanya persoalan waktu saja," tutup Mantan Bupati Karimun tersebut.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi  Kamis (2/5) pagi, buru-buru meninggalkan Dataran Engkuputri  menuju Jakarta untuk memenuhi undangan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

"Sama pak wakil walikota saja ya (wawancara). Mau ke Jakarta, dipanggil Menko (Darmin), soal Batam," kata Rudi sembari meninggalkan lokasi acara.

Sejatinya, tidak hanya Rudi yang dijadwalkan akan ke Jakarta. Melainkan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad juga. Akan tetapi keduanya memilih untuk membagi tugas.

"Saya tak jadi ikut karena padat acara di Batam, juga ada LKPJ dan juga baru may day, makanya bertahan satu orang," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad.

Menurutnya, pembagian tugas ini bahkan sudah dipahami oleh pihak Kemenko Perekonomian. Soal agenda rapat di Jakarta apakah terkait ex officio, Amsakar mengaku tidak mengetahui.

"Judulnya rapat koordinasi saja. Harapan kami melalui rapat ini diskusi yang mencuat di ruang publik dapat terurai," harap dia.

Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga mengaku tidak tahu apakah pemanggilan ke Jakarta apakah terkait ex officio atau tidak. Namun ia mengungkapkan, yang diundang dari Batam adalah dirinya, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, dan Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi.

"(Agendanya) tak tahu, tak tahu. Tak ditulis itu (agenda)," imbuhnya.

Bahkan, ditanyai perihal aturan yang akan mengiringi kemungkinan pengangkatan maupun setelah dirinya menjabat di BP Batam, ia tidak mengetahuinya sama sekali.

Sementara itu, di depan pegawai-pegawai Pemko Batam pada saat apel bersama lingkungan Pemko Batam, Senin (29/4), Rudi seolah pesimis. Dalam sambutannya, dia meminta para pegawai tidak memikirkan kebijakan satu pimpinan dua lembaga ini. Bahkan ia mengaku dirinya tidak memikirkan perihal kebijakan ini.

Ditanyai perihal sikap ini, mantan anggota DPRD Batam ini justru menjawab diplomatis. "Kalau saya sih begitu, optimis jadi pesimis, pesimis jadi optimistis. Apa susahnya ngomong begitu kan," imbuhnya.

Dalam sambutannya itu juga Rudi sempat membicarakan kehadiran mantan Kepala Otorita Batam sekaligus Presiden Republik Indonesia ke - 3, BJ Habibie.

"Pak Habibie juga datang ke Batam. (ex officio) Kalian tidak usah pikirkan. Mau dilantik jalan, tidak juga tidak apa. Jangan berfikir yang lain-lain, soal pak Habibie datang," ujar Rudi saat sambutannya, Senin (29/4). (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apindo Minta Pemerintah Segera Tuntaskan Pergantian Pimpinan BP Batam


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler