JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, mengaku selalu diajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berbicara terkait masalah reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) IIMeski demikian, politisi yang akrab dipanggil dengan nama Ical itu tak kuasa menentukan nama-nama yang akan diganti ataupun dipilih SBY.
"(Saya) Selalu diajak bicara, tapi tentu soal nama itu adalah hak prerogatif presiden
BACA JUGA: DPR Minta KY Turun Tangan
Saya selalu katakan kepada presiden kalau memilih menteri, asal menteri berprestasi dan track recordnya bagusBACA JUGA: Ribut Pemilukada Tambrauw Diadukan ke Presiden
Mantan Menkokesra juga mengaku selalu mengingatkan Presiden SBY untuk bisa memilih menteri yang mampu melaksanakan program dan bekerja dengan baik selama tiga tahun mendatang
BACA JUGA: Usung Amandemen, Politisi Demokrat Dorong Konsensus Nasional
Saya tidak tahu apakah ada menteri dari Golkar yang masuk kategori merah," jelasnyaMenyoal adanya rumor SBY akan mengurangi menteri-menteri dari partai dan lebih banyak memilih profesional, Ical menegaskan bahwa Golkar siap untuk menyediakan calon menteri dari kalangan profesionalApalagi, kata dia, di dalam partai berlambang Pohon Beringin itu banyak sekali kalangan profesional
"Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dari Golkar saja ada sembilan. Kalau presiden menghendaki kita siap sediakan profesional apabila ada kader Golkar di kabinet yang diganti," tegasnya
Ical juga mengaku tidak akan mempermasalahkan jika nantinya jatah menteri dari Golkar dikurangi"Tidak menjadi masalah menteri dikurangiYang penting, suara Golkar suara rakyatRakyat hendaki pembangunan jalan sehingga masyarakat sejahtera," ujar Ical(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dorong Eksekusi Putusan atas Rektorat Trisakti
Redaktur : Tim Redaksi