jpnn.com - JAKARTA - Kambuhnya byar pet listrik di wilayah Sumut harus dicarikan solusi yang bersifat permanen. Jika mengatasi persoalan hanya bersifat parsial, berupa perbaikan mesin pembangkit atau pun meredam kemarahan rakyat yang melempari genset yang dipasang di Kualanamu, hal itu tidak akan menuntaskan masalah.
"Satu-satunya cara mengatasi masalah defisit listrik 200 MW di wilayah kita adalah dengan mempercepat pembangunan pembangkit. Itu yang tadi saya sampaikan ke dirut PLN," ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Parlindungan Purba, kepada JPNN kemarin (11/2).
BACA JUGA: Ular dan Kijang Turun Gunung
Kemarin Parlindungan menemui Dirut PLN Nur Pamudji khusus untuk mendorong penyelesaian secara cepat dan permanen krisis listrik di wilayah Sumut.
Dalam pertemuan tersebut, kata Parlindungan, Nur Pamudji sendiri juga mengakui sulit mengatasi masalah laten di Sumut ini, tanpa ada pembangkit yang baru.
BACA JUGA: 25 Persen Bansos Titipan Dewan
"Ya beliau tak bisa ngomong apa-apa selama tidak ada penambahan pembangkit," kata Parlindungan.
Selama ini, lanjut Parlindunga, pihak PLN sebenarnya sudah cukup banyak membuat perjanjian dengan sejumlah pihak untuk pembangunan geotermal. Namun, belum ada yang teraalisasikan. "Saya minta cepat diwujudkan karena ini sangat mendesak untuk kepentingan rakyat Sumut," ujarnya.
BACA JUGA: 70 Persen Honorer K2 Gagal, Bisa Picu Gejolak
Dalam jangka dekat, apa yang bisa dilakukan PLN? Menurut Parlindungan, pembangkit di Pangkalan Susu yang bisa diharapkan dalam waktu dekat. Hanya saja, saat ini proyek di Pangkalan Susu masih ada ganjalan berupa lahan.
"Ada masalah dengan tanah rakyat. Ini tadi yang saya dorong PLN agar segera koordinasi dengan pemda setempat. Beliau (Dirut PLN, red) siap melakukan itu," ucapnya.
Sementara, terkait dengan genset yang Kualanamu yang menurut keterangan GM PLN Pembangkit Sumut Bagian Utara Bernadus Sudarmanto dilempari warga sehingga operasional terhenti, Parlindungan berharap pihak PLN dan warga setempat sama-sama introspeksi diri.
"Mestinya sebelum masuk, PLN melakukan sosialisasi ke warga. Saya yakin warga bisa paham bahwa ini masalah urgen," pungkas Parlin. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angkot Pecah Ban di Tol, Empat Tewas
Redaktur : Tim Redaksi