BACA JUGA: Rakyat Nelangsa, Mugabe Hamburkan Uang di Hong Kong
Kedua kendaraan tempur bawah laut itu bertabrakan di Samudera Atlantik awal bulan iniMengutip CNN, kejadian pertama dalam sejarah itu berlangsung di lautan lepas pada tengah malam antara 3 dan 4 Februari lalu
BACA JUGA: AS Tambah 30 Ribu Tentara di Afghanistan
HMS Vanguard milik Inggris dan Le Triomphant dari Prancis yang mengangkut total 250 pelaut sedang menyelam dalam misi berbedaSetelah bertabrakan dahsyat di dasar laut, kedua kapal selam itu mengalami kerusakan vital
BACA JUGA: Skenario Politik untuk Persatukan Kadima dan Likud, Usulkan Rotasi PM Israel
Namun, yang melegakan, sejauh ini tak ada laporan kerusakan pada instrumen nuklir dari kedua kapal tempur tersebut"Kecelakaan ini tak mencederai kru dan tak membahayakan keamanan nuklir hingga saat ini," ujar pejabat Departemen Pertahanan Inggris saat dikonfirmasi harian The SunMeski untuk sementara disimpulkan tak ada ancaman membahayakan, penyelidikan tetap dijalankan oleh kedua negara.Kapal Inggris telah ditarik ke Faslane di Skotlandia untuk perbaikanSedangkan Le Triomphant masih di Atlantik karena sedang dilakukan perbaikan perangkat sonar yang rusak total"Sonar tersebut seharusnya bisa mendeteksi VanguardNamun, seluruh kru yang jumlahnya 101 mengatakan tak melihat atau mendengar apa pun," ujar pejabat AL Prancis.
HMS Vanguard yang beroperasi sejak 1992 adalah kapal selam tertua pembawa senjata nuklir SSBN (Ship Submersible Ballistic Nuclear) milik InggrisHMS Vanguard adalah salah satu dari empat kapal sejenis di AL Inggris yang membawa senjata nuklir.
Sedangkan Le Triomphant yang diluncurkan pada 1994, merupakan salah satu dari empat kapal selam kelas Triomphant yang dimiliki AL PrancisKapal itu membawa 16 M51 SLBM (submarine-launched ballistic missiles).
Kedua kapal itu mengusung teknologi terkini dalam penginderaan kapal selam lainNamun, sistem tersebut agaknya gagal total saat kecelakaanSetiap kapal panjangnya 150 meter dan lebar 13 meter serta mampu membawa sampai 48 hulu ledak nuklir pada maksimal 16 rudal.
Lembaga The Campaign for Nuclear Disarmament atau Kampanye Perlucutan Nuklir menggambarkan tabrakan dua kapal selam nuklir tersebut merupakan mimpi buruk nuklir yang "paling tinggi tingkatnya""Keduanya memiliki reaktor nulir dan senjata nuklir di atas kapal, bisa melepaskan radiasi dalam jumlah besar dan menyebarkan hulu ledak nuklir di dasar laut," kata Kate Hudson, Ketua The Campaign for Nuclear Disarmament kepada BBC.
Departemen Pertahanan Inggris tidak mau mengomentari laporan ini, tetapi menegaskan bahwa tidak ada keamanan nuklir yang dilanggar.
BBC melaporkan, HMS Vanguard dengan kerusakan seperti bengkok dan tergores yang jelas terlihat, harus ditarik kembali ke pangkalannya di Faslane, Firth of Clyde.
Kedua kapal selam ini adalah bagian penting dari upaya masing-masing negara dalam persenjataan nuklir dan seharusnya membawa rudal-rudal, walaupun Perancis dan Inggris sama-sama menegaskan bahwa tidak ada bahaya terjadinya kecelakaan nuklir(AP/Rtr/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Tangkap Tersangka Penyulut Api
Redaktur : Tim Redaksi