TARKI – Puluhan bus antar kota antar provinsi (AKAP) Saluyu Prima jurusan Jakarta-Garut mogok operasi, kemarinAksi ini dipicu tarif bus Wanaraja kategori patas dengan jurusan yang sama tetapi memberlakukan tarif ekonomi.
Koordinator supir bus Saluyu Prima, Encep Laksana (50) mengungkapkan, aksi ini, merupakan puncak kekesalan mereka terhadap pengelola Terminal Guntur
BACA JUGA: KPK Dalami Dugaan Penyimpangan APBD Mimika
Karena sebelum aksi, pihaknya telah melaporkan secara resmi pelanggaran yang dilakukan oleh PO Wanaraja yang beroperasi sejak tanggal 1 Mei lalu atas kesepakatan bersamaEncep menuturkan, lima unit bus PO Wanaraja, harusnya beroperasi dengan trayek patas dan tarifnya Rp 45 ribu, namun pada kenyataannya, bus tersebut memasang tarif sama dengan bus ekonomi jurusan Jakarta – Garut yaitu sebesar Rp 35 ribu
BACA JUGA: Alokasi Raskin Pakai Data 2008
Hal ini, tentunya merugikan bus ekonomi lainnya, karena para penumpang lebih memilih menggunakan bus WanarajaBACA JUGA: Tangkapan Turun Drastis, Nelayan Menjerit
Akibatnya setoran sulit dipenuhi dan penghasilan supir pun berkurang,” katanya.Encep berharap, Dinas Perhubungan Kabupaten Garut segera mengambil langkah tegas dan mengembalikan bus tersebut ke jalur patas dengan tarif bus patas sesuai dengan yang telah ditentukanSelama tuntutan tersebut tidak direalisasikan, maka dirinya bersama supir lain akan tetap melakukan aksi mogok operasi.
“Kita juga menilai bus Wanaraja yang beroperasi saat ini masih belum dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang lengkap seperti STNK dan time table yang tidak sesuaiKita minta ini juga ditertibkan oleh petugas Dishub,” tegasnya.
Pelaksana Teknis Terminal Guntur Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Sofyan Hidayat membenarkan adanya aksi mogok operasi dari para supir bus jurusan Garut – JakartaMeski demikian, aksi tersebut tidak menganggu pelayanan bagi para penumpang yang akan menuju Jakarta dari terminal Guntur Garut, karena masih ada bus dari PO lain yang masih beroperasi.
Sofyan mengungkapkan, aksi mogok operasi tersebut terjadi karena adanya penyalahgunaan kesepakatan tarif yang dilakukan oknum supir dan kondektur dari PO WanarajaHal tersebut, menurutnya, terjadi di luar lingkungan Terminal Guntur GarutMeski demikian, harusnya semua berjalan sesuai kesepakatan baik di dalam maupun di luar terminal.
“Dari hasil audiensi dengan para supir telah dibuat surat kesepakatan bersamaIntinya, saat ini bus Wanaraja dimasukan dalam jalur ekonomi, terkait dokumen yang tidak lengkap, dalam 2 minggu semua harus sudah dilengkapi, jika tidak mereka bisa kena sanksi yang lebih berat,” katanya.(ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Perjalanan Dinas Lebih Banyak dari Pendidikan
Redaktur : Tim Redaksi