jpnn.com - RIZAL Siregar (52), seorang sopir taksi di Belawan, Medan, Sumut, rela membagi rezekinya dengan memberi makan kepada kucing yang terlantar.
Fachrul Rozi - Medan
BACA JUGA: Si Cantik Ini Memilih Bertani, Gemes
Sejak pukul 06.00 WIB, Rizal yang tinggal di rumah susun sewaan (Rusunawa) Jalan Seruwai, Medan Labuhan ini sudah membersihkan tempat tinggal 7 ekor kucing peliharaannya.
"Ini semua kuncing terlantar, saya pungut dari jalanan," ujarnya.
BACA JUGA: Pak JK Menjemput Presiden, Payung Biru Itu Trending Topic
Dengan piring berisi nasi dan ikan goreng, serta segelas air di tangan, ia begitu lincah mengurusi kucing-kucing tersebut.
Bahkan, sebelum memberikan ikan, tulangnya lebih dulu dipisahkan oleh pria berdarah Batak-Mandailing ini.
BACA JUGA: Hujan, Takbir, dan Tangisan Haru...Jamaah Padang Carter Pesawat
"Kucing adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT. Jadi, mereka juga berhak untuk hidup," kata Rizal.
Usai memberi makan kucingnya, Rizal kemudian bergegas membawa taksi berplat nomor polisi BK 1677 HP menuju ke pangkalan taksi di Jalan Sumatera Kecamatan Medan Belawan.
Di tempat ini, ia membawa 4 bungkus nasi dan air mineral. Setibanya, sejumlah kucing-kucing liar langsung mengejarnya.
Ya, tak hanya di rumah, kucing liar yang ada di pangkalan taksinya juga tak luput dari perhatiannya.
"Kucing di pinggiran rel kerata api ini, sudah tanda sama saya. Makanya saat taksi saya berhenti langsung dikejar," ungkapnya.
Dengan mengarahkan kucing-kucing liar ke depan sebuah warung berada persis di sebelah Poslantas Polsek Belawan, Rizal lalu mulai aktivitas rutinnya memberi makan setiap ekor kucing. Setelah itu, baru bekerja sebagai pengemudi taksi.
"Kalau dicakar kucing yang jahil, sudah pernah. Tapi, itu mungkin karena saya terlalu lama memberi makan," kata Rizal.
Memberi makan kucing terlantar di jalanan, sudah hampir 10 tahun di lakoni Rizal.
Meski harus merogoh kocek Rp 50 ribu per hari, ia mengaku senang, dan sama sekali tidak merasa hidup kekurangan.
"Di jalanan Kota Belawan, ada puluhan kucing yang menggantungkan hidup pada saya. Rezeki yang didapat setiap hari, ada saja, tak pernah kekurangan," ucapnya.
Dirinya terpanggil untuk mengurusi kucing liar, awalnya melihat seorang warga mengusir dan menyiram kucing dengan air, saat hewan tersebut hendak mengambil sesuatu di rumah warga.
Dari situ, hatinya mulai terpanggil untuk memberi makan setiap kucing di jalanan.
"Kucing kan juga sama dengan kita, sama-sama ciptaan Allah SWT. Di hati ya cuma ada rasa kasihan dan sayang. Nasib mereka sama dengan saya, tanpa saudara dan anak cucu yang merawat, jadi mumpung masih hidup saya mau puas-puasin merawat dan menyayangi kucing," beber Rizal.
Di sisa hidupnya, Rizal mengaku hanya ingin mencurahkan kasih sayang untuk kucing-kucing yang terlantar.
Pria yang kini hidup sebatang kara setelah ditinggal mati istrinya, Ernawati boru Nasution, hanya ingin menghabiskan sisa hidup untuk mengurusi kucing-kucing liar di jalanan.
"Saya cuma berdoa, semoga Allah SWT tidak mengambil hidup saya dengan cepat. Sebab, kalau saya meninggal dunia, nanti mereka (kucing) nggak bisa makan," ujarnya.
Indrawan (47), warga di Belawan mengaku salut dengan ketulusan hati Rizal dalam mengurusi kucing liar.
"Itulah Pak Rizal, dia tak pernah mengeluh dalam merawat kucing-kucing di jalan. Malah kalau ada orang yang memukul kucing liar di Belawan ini, langsung dimarahi olehnya," pungkas Indrawan. (rul/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Yunita, Anak Nelayan Kuliah di Inggris
Redaktur : Tim Redaksi