jpnn.com, BATAM - Spanduk-spanduk berisi penolakan terhadap penetapan Wali Kota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam bertebaran di sekitar Gedung BP Batam dan aset-aset milik BP Batam seperti Bandara Hang Nadim, Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dan lainnya.
Isi puluhan spanduk berukuran sekitar 3x10 meter tersebut bermacam-macam, seperti "Tolak Ex-Officio. Ex-Officio tidak sesuai dengan norma pemerintahan atau "Save !! BP Batam. Tolak Ex-Officio. Jangan Rusak Batam karena nafsu politik praktis.
BACA JUGA: Soal Penetapan Wali Kota Ex-Officio, Gubernur Kepri Pasrah Tunggu Keputusan Pusat
BACA JUGA: Mantan Kalteng Putra Akhirnya Merapat ke Persiba
Spanduk-spanduk ini diprakarsai oleh karyawan BP Batam sendiri. Salah satu pejabat BP Batam, yakni General Manager (GM) Komersil dan Pengembangan Usaha Kantor Pelabuhan BP Batam, Johan Effendy yang memegang toak untuk menyuarakan aspirasi mengatakan bahwa spanduk-spanduk ini merupakan aspirasi dari segenap karyawan BP Batam.
BACA JUGA: Dua Kawasan Ekonomi Khusus di Batam Segera Diresmikan
"Ya ini merupakan aspirasi dari segenap karyawan yang sudah lama terpendam. Mengenai pemasangannya sampai kapan, kami belum tahu," ungkapnya.
Sedangkan Kasubdit Humas BP Batam, Muhammad Taofan mengatakan spanduk-spanduk tersebut merupakan aspirasi dari seluruh karyawan terkait kebijakan ex-officio.
BACA JUGA: Penetapan Wali Kota Batam sebagai Ex-officio BP Batam Ditunda Lagi
"Ini juga sekalian silaturahmi di bulan puasa sekalian Safari Ramadhan, makanya ngumpul-ngumpul disini sekalian mau menyampaikan aspirasi terkait ex-officio," paparnya.
Ia mengatakan aspirasi yang mereka tuangkan di bulan puasa ini bisa didengar oleh Presiden."Mudah-mudahan bapak Presiden bisa dengar aspirasi dari kami. Putusan kan belum. Tapi dari aspirasi kita ini, setidaknya dari pemerintah pusat bisa meninjau ulang keputusan tersebut dan segera bereaksi," ungkapnya.
Pantauan Batam Pos, sekitar dua ratus karyawan BP Batam berkumpul di halaman depan. Mereka berorasi dan kemudian menandatangani petisi penolakan terkait kebijakan ex-officio di atas spanduk besar.
BACA JUGA: Eks Bek Persebaya Surabaya Bertekad Bawa Persiba ke Liga 1
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawadi mengatakan spanduk-spanduk ini merupakan reaksi spontan dan murni sikap responsif karyawan terhadap perkembangan dan selebrasi ex-offico belakangan ini.
"Hal tersebut wajar saja. Dan saya juga sudah minta agar Direktorat Pengamanan (Ditpam) jangan bersikap anarkis. Saya memang sudah hampir selesai karena saya dan dua deputi disini hanya sebagai katalisator," ungkapnya.
Namun untuk membuat situasi lebih tenang di Bulan Ramadhan ini, Edy akan berbicara dengan seluruh karyawan BP Batam mengenai kebijakan ex-officio ini.
"Sejak awal, sudah saya sampaikan kepada kawan-kawan. Saya punya forum dengar pendapat staf dan sudah komunikasi dengan pimpinan. Kami punya jadwal Safari Ramadhan dan akan saya sampaikan," tutupnya.
Keberadaan Spanduk-spanduk ini menjadi perhatian dari Pemko Batam. Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batam, Imam Tohari mengatakan pihaknya urung menurunkan spanduk setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
"Tidak jadi. Tadi sudah ada kesepakatan. Kalau yang di dalam lokasi tidak ada masalah. Karena kita masuk lokasi sebuah institusi tanpa izin juga khawatir juga," katnaya.
Sehingga pihaknya menyarankan untuk memindahkan spanduk-spanduk lainnya untuk lebih masuk ke dalam kawasan yang masih dalam institusi BP Batam. (leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Kerja Segera Berakhir, Eddy Siap Lepas Jabatan Kepala BP Batam
Redaktur & Reporter : Budi