SPBU Rugi Belasan Juta Per Hari

Senin, 25 Agustus 2014 – 08:53 WIB

jpnn.com - CIREBON - Hampir di seluruh SPBU di Kabupaten Cirebon wilayah timur mengalami kelangkaan BBM premium.

Dampaknya, selain warga kesulitan mendapat premium, para pengelola SPBU pun mengaku rugi belasan juta perhari akibat adanya kebijakan pembatasan premium.

BACA JUGA: Bensin Tembus Rp20 Ribu Per Liter

Berdasarkan pantauan Radar Cirebon (Grup JPNN), di seluruh SPBU yang ada di WTC mengalami kelangkaan premium. Dari mulai SPBU di Cipeujeuh Lemahabang, SPBU Karangsembung, SPBU Babakan, SPBU Ciledug, SPBU Pabuaran, SPBU Waled, bahkan SPBU yang berada di kawasan Pantura pun mengalami kelangkaan.  

Sehingga begitu pasokan premium dari pertamina dating, warga langsung menyerbu SPBU. Tentu saja dengan ribuan warga yang mengantre untuk membeli premium, menyebabkan lalu lintas di depan SPBU macet total. Bahkan, ada beberapa warga yang rela mengantre sejak tengah malam sebelum pasokan premium tiba demi untuk mendapatkan jatah premium.

BACA JUGA: Tujuh Orang Sudah Diperiksa, Belum Ada Tersangka

Salah satu warga Babakan, Heru mengungkapkan, dirinya rela mengantre sejak petang demi mendapatkan BBM jenis premium.

“Saya sudah nunggu di SPBU sekitar jam 02.30 dinihari. Habis kemarin (Sabtu, red) saya nggak kebagian bensin, sampai motor saya kosong nggak ada bensin sama sekali. Jadi ini dari rumah saya dorong motor, untung rumah saya dekat pom bensin. Eh di sini jam 02.30 belum dating. Dan begitu dating, langsung antre juga. Tapi waktu saya antre nggak begitu parah, baru sekitar jam 6 pagi langsung antre ke jalan,” ujar Heru.

BACA JUGA: Targetkan Lokalisasi Lamin Ditutup Akhir Tahun

Berbeda lagi dengan Maulana, warga Ciledug yang harus rela antre selama 4 jam untuk mendapatkan bensin. “Dari jam 6 pagi saya sudah antre. Baru jam 10 dapat isi bensin. Ya kenapa sih bisa susah sekali cari bensin. Kita sebagai rakyatkan kesusahan kalau terus setiap hari begini,” ujar Maulana.

Operator SPBU Babakan kepada Radar mengatakan, dengan pembatasan BBM ini pihaknya setiap hari mengalami kerugian belasan juta rupiah. “Kami SPBU rugi dengan adanya pembatasan ini. Bayangin saja, kita biasanya setiap hari jual 16 KL premium, sekarang cuma 8 KL saja. Kalau dihitung kerugian kami setiap hari itu 3 KL (Rp19 juta, red). Kalau setiap hari begini lama-lama kita kerugiannya jadi semakin besar,” ujar Paudi.

Belum lagi pihaknya merasakan kesibukan berbeda dengan hari biasanya. Seluruh karyawan dilibatkan, karena serbuan warga untuk beli bensin yang sampai memacetkan jalan. Belum lagi mesin SPBU kalau sudah digunakan beberapa KL itu tanpa henti bisa rawan kerusakan.

Kapolsek Babakan AKP Yulyanto mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan di SPBU untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan. Anggota selalu disiagakan karena pembeli BBM sangat banyak.

“Sekarang yang antre luar biasa sampai memacetkan lalu lintas. Makanya, kita siagakan. Terus kita juga menjaga SPBU, khawatir hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” ujar Yulyanto. (RC/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Balita Dianiaya dan Dibuang di Rel Kereta Api


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler