BACA JUGA: Sudah 59 Izin Keluar, untuk Angkat Harta Karun
Pada saat menjadi keynote speaker dalam acara Internasional Financial Reporting Standart (IFRS), di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (5/5) dimanfaatkan Sri Mulyani untuk menyerang 'lawan-lawan' politiknya itu"Menjadi pejabat publik itu tidak mudah dan butuh ketegaran
BACA JUGA: Lelang Harta Karun Sepi Peminat
Sekarang ada reformasi, namun dalam prosesnya terjadi kesimpangsiuran dan amburadul kepentingan dalam pengambilan keputusanSri Mulyani yang terpilih menjadi Menteri Keuangan terbaik se Asia Tenggara ini mengatakan bahwa sesungguhnya Indonesia saat ini sebenarnya justru sudah dihargai oleh dunia
BACA JUGA: Sri ke Bank Dunia, Proses Hukum Jalan Terus
Salah satunya karena Indonesia dianggap sebagai negara yang sukses keluar dari krisis."Di luar justru dihargaiJadi kalau anda ingin melihat bagaimana Indonesia di mata dunia, maka harus keluar sedikit, dan tidak hanya di dalam (negeri) sajaYang di dalam ini kadang menimbulkan suatu dampak yang membuat masyarakat kita depresi," katanya.
Sri Mulyani menyebutkan permasalahan itu bukan hanya karena pemberitaan yang selalu negatifAkan tetapi, imbuh dia, disebabkan karena bergejolaknya politik yang memasuki ranah hukumPadahal, kata Sri Mulyani, kondisi dalam negeri Indonesia justru membahayakan masa depan bernegara dan berbangsa.
"Ini sangat berbahaya bagi generasi muda kitaKita menjadi tidak percaya diriPadahal negara ini bisa diurus dengan baikSaya katakan bisa diurus, artinya bukan semuanya sudah baikTapi artinya, bisa diurus dengan baikBila ada yang kurang atau ada masalah, kalau diurus dengan baik maka kita perbaiki jalannya agar terus menjadi baikSehingga Indonesia bisa menjadi bangga dengan dirinya sendiri dan bisa dihargai di mata dunia," tegas Sri Mulyani.
Seolah ingin mengungkapkan seluruh isi hatinya, setelah sebelumnya merasa "terhakimi" oleh kasus Bank Century yang hingga kini tak mengeluarkan ketetapan hukum, Sri Mulyani mengatakan untuk mengurus suatu bangsa, diperlukan sistem yang profesional dan proporsional.
"Kita tentu ingin membangun Indonesia dengan suatu sistem dan muncul dengan lebih baik lagiDalam hal ini keinginan kita sifatnya proporsional dan kita harus punya spiritKita harus sadari, tidak ada yang sempurna di dunia iniTapi secara logika dan penuh kejujuran, kita harus bisa katakan, ini lho yang sedang dibangun dan kita kerjakan untuk lebih baik lagi," katanya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Juli, Pemerintah Terapkan Bantuan Likuiditas Perumahan
Redaktur : Tim Redaksi