jpnn.com - JAKARTA PUSAT – Setelah pekan lalu mengecor tiang pancang untuk jalur layang di Blok M, mulai hari ini (19/10) PT Mass Rapit Transportation (MRT) mulai menggarap Stasiun MRT Setiabudi, Jakarta Pusat. Stasiun itu akan dibangun di bawah tanah.
Berdasar pantauan di lapangan, area pengecoran dimulai di depan Plaza Indofood hingga ke Plaza Bank Permata di Jalan Sudirman. Untuk mengamankan area proyek, dua sisi jalan di jalur cepat ditutup dan dipagari bedeng sepanjang 250 meter. Sejumlah alat berat terlihat di dalam bedeng.
BACA JUGA: Tawuran, Celurit Tertancap di Kepala Siswa SMK
Lantaran dua sisi jalan terpakai, terjadi penyempitan jalur kendaraan. Bahkan, proyek tersebut memakan jalur busway sehingga bus Transjakarta koridor I (Blok M–Kota) harus beralih ke jalur lambat. Akibatnya, muncul kemacetan. Apalagi, badan jalan di sepanjang Jalan Sudirman sudah tidak rata lagi karena rekayasa lajur.
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menyatakan, mulai hari ini pihaknya menggarap pola dinding stasiun bawah tanah atau guide wall. Hingga 6 November, pihaknya akan melakukan penggalian. Setelah itu, dilanjutkan pemasangan beton hingga 24 November. ’’Ini hanya penutupan sementara. Setelah pembuatan guide wall selesai, jalur busway akan kami buka lagi,’’ katanya.
BACA JUGA: Hasil Riset, Zakat Terbukti Bisa Naikkan IPM
Menurut Dono, Stasiun Setiabudi akan dibangun sedikit miring ke arah timur. Karena itu, area yang dibutuhkan sedikit lebih luas dibandingkan dengan proyek di Blok M dan Bundaran HI. Selain itu, MRT membutuhkan area untuk pengoperasian dan penyimpanan alat berat.
Dia menyatakan sudah meminta izin unit pelaksana teknis Transjakarta karena jalur yang ditutup merupakan koridor yang armada dan penumpangnya paling banyak. ’’Kami sudah mendapat izin pemprov,’’ katanya.
BACA JUGA: Kejagung Sita Satu Kapal Penyeberangan Dishub DKI
Direktur Konstruksi MRT Muhammad Nasyir menambahkan, pembuatan guide wall stasiun bawah tanah area Setiabudi merupakan yang kedua setelah guide wall Bundaran HI. Guide wall adalah dinding beton yang berfungsi menahan tekanan dari atas dan samping. Kedalaman dinding beton itu mencapai 25 meter.
Untuk membuat stasiun bawah tanah sepanjang 480 meter di Setiabudi, MRT akan menanam 235 panel beton. Setiap panel memiliki panjang 6 meter dan berat 20 ton.
Karena itu, MRT membutuhkan alat berat untuk pemasangan dinding beton tersebut. ’’Setelah guide wall selesai dibuat, kami akan mengecor dinding stasiun atau diagram wall,’’ jelas Nasyir. (bad/noe/c15/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugatan Praperadilan Udar Pristono Ditolak
Redaktur : Tim Redaksi