Status Banjir Wasior Tanggap Darurat

Kamis, 07 Oktober 2010 – 05:48 WIB

JAKARTA - Pemerintah menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana yang terjadi di Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua BaratMasa tanggap darurat akan brlaku selama dua pekan ke depan

BACA JUGA: Grasi Syaukani Sudah Final !

Bantuan juga akan dikirimkan ke lokasi bencana untuk mengurangi penderitaan korban
"Kami tetapkan masa tanggap darurat untuk dua pekan ke depan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra)Agung Laksono dalam keterangan pers di kantornya Rabu (6/10) kemarin.

Banjir bandang yang terjadi sejak Senin lalu telah membuat 3 ribu warga mengungsi

BACA JUGA: Para Istri Brimob Selalu Cemas

Para pengungsi ini terpusat di daerah Manokwari, Nabire dan distrik Oransbari
Sebanyak 68 orang hilang dan 500 orang mengalami luka berat dan ringan

BACA JUGA: Pengikut Aliran Menyimpang Disyahadatkan

Infrastruktur dan bangunan layanan masyarakat di Wasior rusak parahKorban jiwa sementara sudah beerjumlah 80 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.

"Listrik terputus, aktivitas lumpuh karena itu pemerintah kesulitan dalam mengirimkan bantuan karena jalur darat dan udara juga putus," kata AgungBantuan udara masih dipersiapakan karena bandara perintis terselimuti Lumpur sehingga sulit mencari titik pendaratanPadahal jalur udara adalah jalur tercepat menuju Wasior"Semua daerah sulit dijangkau, jalur yang mudah ditempuh lewat laut," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009 ini.

Pemerintah sudah mengirim empat kapal berisi bantuan logistik dan petugas kesehatan serta petugas SAR untuk menjangkau pengungsiDalam 2 hingga 3 hari mendatang rumah sakit terapung KRI DrSuharso juga akan merapat ke WasiorKarena medan evakuasi berat, maka Rumah Sakit terapung yang akan mendekati kawasan tersebut."Situasi di Wasior kini dikendalikan langsung Pemerintah Propinsi Papua Barat," kata dia.

Situasi terakhir yang diketahui Agung, banjir Wasior sudah surutTapi meninggalkan endapan lumpur, serakan kayu dan batuKondisi ini menyulitkan pencarian korban hilang"Hujan sudah tidak sederas Senin lalu," jelasnya

Fokus pemerintah saat ini adalah penyelamatan korban dan pencarian orang hilang.Setelah itu baru diputuskan masalah relokasi maupun investigasi penyebab banjir bandang ini"Harus dicek penyebanya, apakah semata curah hujan atau karena pengendalian hutan," paparnya

Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono menambahkan, 31 rumah rusak berat akibat banjir tiba-tiba itu.Priyadi mengatakan, bantuan dari BNPB yang sudah dikirimkan ialah tenda peleton 3 unit, tenda keluarga 80 unit, tenda gulung 200 lembar, velbed 60 unit, pakaian 500 paket, perlengkapan bayi dan anak 150 paket, selimut 100 lembar, tikar 100 lembar, makanan siap saji 2.250 paket, dan obat-obatan dari Kementerian Kesehatan 2500 kg.

Bencana bermula ketika hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Minggu (3/10) hingga Senin (4/10)Korban tewas diperkirakan akibat tenggelam dan terseret arus banjir yang juga membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga di atas gunungRatusan warga sempat mengungsi di Kantor Bupati Teluk Wondama yang berada di Kota Wasior.

Banjir bandang juga menyebabkan bandara di Wasior terendam lumpurBantuan pun dikirim dengan menggunakan kapal laut dan helikopterBahkan, bantuan dari daerah lain dikirim melalui Manokwari dan Nabire(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wasior jadi Kota Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler