MANOKWARI- Korban bencana banjir bandang yang melanda kota Wasior,Kabupaten Teluk Wondama Selasa pagi lalu (4/10), terus bertambahKepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat,Decky Amnir kepada wartawan,menyatakan,hingga kemarin,korban meninggal sebanyak 29 orang,7 dinyatakan hilang.
Korban tewas disemayamkan di tiga titik, yakni ruang tunggu Bandara Margono Wasior, di Masjid Al Falah dan Kantor Bupati Lama Hingga kini, seluruh mayat dievakuasi tim SAR dan rencananya dikebumikan secara massal. Selain itu juga,sebanyak 54 korban luka berat dievakuasi ke Nabire dan 7 lainnya di RSUD Manokwari
BACA JUGA: Kapolda: Yang Ditembak Bukan Teroris
Sampai kemarin, aktivitas perekonomian dan akses transportasi di Wasior, lumpuh total
BACA JUGA: Gugat Dualisme Coblos Simetris
Satu armada jenis twin Otter milik Maskapai penerbangan Susie Air pun tidak bisa take off, setelah terjebak banjirKondisi parah terjadi di lima titik, yakni Kota Wasior, Waskam, Rado, Manggurai dan Sanduai
BACA JUGA: Massa Gugat Putusan Pilkada Merauke
Selain korban tewas, ratusan bahkan ribuan warga kehilangan tempat tinggalJumlah korban dipastikan bertambah, sebab banyak warga diyakini masih terperangkap di reruntuhan bangunan saat banjir melandaSelain itu, banyak pula warga yang belum berhasil ditemukanProses evakuasi hingga kini masih terus dilakukanKerusakan paling parah terjadi di Kampung Sanduway Distrik Wasior KampungSelain itu, kerusakan cukup parah terjadi pula di Rado, Dotir, Tandoway dan Wasior KotaBahkan hampir semua lokasi di Wasior mengalami kerusakan parahSalah satu korban banjir, Yemi Pallo Suabey mengatakan, banjir bandang terjadi sejak pukul 08.00 WIT . Banjir awalnya dari sungai Kiot lalu menyebar ke arah utara dan selatan
Dikatakan, banjir pertama dirasakan tak begitu parahNamun banjir yang terjadi selanjutnya yang meluluh lantakan semua sarana umum seperti sekolah, sejumlah gedung milik pemerintah maupun perumahan wargaDikarenakan, banjir tersebut menyeret sejumlah besar matrial semisal pasir, lumpur, batu dan batangan kayu berukuran besar
Menjelang pukul 10.00 WIT, air sungai tersebut meluap dengan ganasnya dan menghantam seluruh bangunan yang adaAkibatnya, ribuan rumah warga dan sarana umum seperti sekolah, pasar dan bangunan lain rusak terseret banjirBahkan tak sedikit pula yang tertimbun Lumpur bercampur pasirBahkan batang pohon berukuran besar dan kecil pun turut “singgah” di sejumlah bangunan dan rumah warga.
Akibatnya peristiwa ini, seluruh aktivitas baik pemerintahan, pendidikan, kesehatan maupun ekonomi di Kabupaten Wasior, Ibu Kota Kabupaten Teluk lumpuh totalBahkan akses semisal layanan listrik di sejumlah titik putus totalAir bersih dan layanan komunikasi pun ikut terganggu.
Ira, warga Wasior kepada Radar Sorong (grup JPNN) melaporkan, situasi Wasior bagai kota mati‘’Masyarakat belum bisa apa-apaBanyak yang mengungsi di kantar bupati dan tempat ketinggian,’’ ujarnya.
Selain korban jiwa, kerugian materil yang dialami warga ditaksir mencapai milyaran rupiahselain kehilangan tempat tinggal, harta kekayaan lain pun terbawa banjirBahkan tak sedikit warga yang hanya menyisakan pakaian di badanBeberapa bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu, pasar lama di kampung WaskamLandasan pacu bandara Wargono yang tertimbun matrial yang mengakibatkan pesawat Susie Air masih tertahanSelain itu, rumah sakit juga rusak parahKantor DPR, Kantor Bank Papua, Kantor PLN dan sejumlah sekolah mengalami kerusakan.
Korban banjir bandang di Wasior pun saat ini, sangat membutuhkan bantuan tenaga medisPasalnya, korban yang mengalami luka parah cukup banyak sementara jumlah tenaga medis yang ada (dirasakan) masih kurangAlhasil, penambahan tenaga medis sangat diperlukan
Selain tenaga medis, bantuan lain semisal obat-obatan, air mineral dan bahan makanan juga sangat dibutuhkanBahkan bantuan tenaga medis dan obat-obatan yang diturunkan semalam, tidak mampu melayani banyaknya warga Wasior yang menderita luka-luka akibat banjir tersebut..
Dari musibah banjir bandang tersebut, Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat Decky Ampnir mengatakan, pihaknya telah diperintahkan Gubernur Papua Barat,Bram O Atururi untuk tetap berada di Wasior untuk mengkoordinir tanggap daruratPeristiwa ini merupakan bencana yang sangat memprihatinkan semua orang dan perlu perhatian serius
Jajaran TNI/Polri mengirimkan personelnya untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan di Wasior,Kabupaten Teluk Wondama,pasca diterjang banjir bandang,Senin (4/10) sekitar pukul 08.30 WitKeberangkatan,personel TNI/Polri ini dibagi dua gelombangPantauan Radar Sorong, gelombang pertama diberangkatkan dengan KRI Kalakay dari dermaga Fasharkan TNI-AL ManokwariIkut sejumlah personel TNI-AD dan TNI-ALSedangkan gelombang kedua,diberangkatkan 50 persenel polisi dari Polres Manokwari dan Brimob dipimpin Kabag Ops,AKP Yohanes Panyuwa dengan menggunakan kapal dari pelabuhan PPI (pangkalan pendaratan ikan) Sanggeng.
Kepala Fasharkan TNI-AL Manokwari,Letkol Laut (T) Eko Sunaryo kepada wartawan,kemarin menyatakan,pada hari pertama telah dikirim 1 tim kesehatan dan sejumlah personel dipimpin langsung Dandim 1703 Letkol Kav Edward SitorusDan,kemarin,kembali dikirim tim kesehatan dan personel TNI‘’Tim evakukasi dan tim pembersih,kita berangkatkan tadi pagi,’’ tukasnya.
Sementara itu,aparat TNI/Polri dibantu warga sekitar bekerja keras membersihkan lumpur,kayu gelondongan serta bebatuan yang memenuhi dataran WasiorInformasi yang diterima Radar Sorong, pemerintah pusat dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat akan meninjau lokasi banjir bandang yang melanda Wasior.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana BOS di Daerah Juga Diusut
Redaktur : Tim Redaksi