jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan saat ini pihaknya hanya memiliki cadangan beras sebanyak 1,7 juta ton. Cadangan tersebut terbagi dari beras medium dan beras premium.
"Data kami sampai kemarin ada 1,7 juta ton, dimana 600 ribu dalam bentuk komersial atau rastra (beras sejahtera) dan 1,1 beras kualitas medium," ujar Djarot di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (25/9).
BACA JUGA: Soal Tragedi Mina, Ini Langkah Indonesia
Setidaknya sampai akhir 2015 cadangan beras Bulog secara keseluruhan hanya tersisa sekitar 60-70 ribu ton beras. Cadangan tersebut diperkirakan tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beras.
Sebab, masa panen raya diprediksi Djarot akan mundur karena dampak El Nino yang cukup besar di akhir tahun, yang tentunya bakal berimbas di 2016. "Kalau dilihat kondisi normal panen raya (2016) itu di Maret-April, tapi kalau El Nino ini cukup dahsyat (dampaknya-red) tentu itu akan mundur (masa panen-red)," ulas Djarot.
BACA JUGA: Begini Kata Jaksa Agung soal Peluang Deponering Kasus Samad-BW
Untuk itu, pihaknya mendukung rencana Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan melakukan impor beras 1,5 juta ton demi mencukupi kebutuhan beras di 2016.
"Ini yang mungkin menjadi pertimbangan beliau (Wapres JK), tidak mau bermain-main dengan beras yang jadi kepentingan masyarakat banyak," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Lima Langkah Pertamina Hadapi Rupiah yang Makin Anjlok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Oknum TNI AD Arogan, KSAD Berikan Ini untuk Prajurit Kopassus
Redaktur : Tim Redaksi