Strategi atau Hanya Permainan Politik ?

Sabtu, 15 Mei 2010 – 07:59 WIB
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus turun tangan untuk menjelaskan posisi sekretariat gabungan (setgab) partai-partai politik mitra koalisiPenjelasan SBY selaku ketua setgab itu diharapkan bisa mengakhiri polemik yang berkembang mengenai setgab

BACA JUGA: MUI Minta Penarikan Film Akibat Pergaulan Bebas

"Banyak spekulasi apa gunanya setgab
Presiden perlu memperjelas, seperti apa struktur, kelembagaan, dan fungsinya," kata pengamat politik Maswadi Rauf di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kemarin.
  
Maswadi melihat fungsi setgab sangat terbatas

BACA JUGA: Kursi Ketua KPK Bukan Untuk Pelamar Kerja

"Ia (setgab) bukan penasihat presiden," ujarnya
Dia berpandangan, setgab hanya organ koalisi untuk mempersatukan pendapat parpol koalisi terhadap kebijkan penting yang akan dibuat pemerintah

BACA JUGA: Status Ismeth Segera Dilaporkan ke Presiden

"Jangan melenceng dari itu," tegas Maswadi.
  
Maswadi mencontohkan, kalau presiden sampai menggunakan setgab untuk membicarakan reshuffle, itu sudah tidak tepat"Semakin kacau dan tidak jelas saja kita ini," kata Maswadi.Bila itu sampai terjadi, Maswadi menduga pembentukan setgab hanya permainan politik"Yakni, strategi politik presiden untuk merangkul Golkar supaya Golkar melupakan mimpi-mimpinya dan bergabung menjadi anak baik," katanya.
  
Maswadi juga melihat penunjukan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical sebagai ketua harian setgab merupakan keanehanSebab, pada akhirnya, publik akan melihat Ical yang memimpin koalisiSBY sebaiknya juga tidak menjadi ketua setgab"Partai Demokrat memang harus menjadi ketuanyaTapi, presiden janganlah, tidak usah terlibatIni forum pimpinan partai dan fraksi," ujar Mawadi.
  
:TERKAIT Wakil Ketua DPD Laode Ida menduga, Golkar tengah dikerjai SBYMenurut dia, saat kasus Century tengah mencapai puncaknya, Golkar dan partai-partai lain yang kritis di pansus angket menjadi sangat populerSementara Partai Demokrat cenderung bergeser ke bawah"Namun, kalau Golkar sudah dikooptasi SBY menjadi tidak idealis lagi, yang akan rusak Golkar sendiri," ingatnyaLaode menyarakan Golkar berhati-hati dalam koalisi seperti ini dengan tetap bersikap kritis"Tidak harus menjadi kambing congek SBY," kata senator dari Sulawesi Tenggara itu.
  
Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin tidak terpancing dengan kritik tersebut"Kami sama sekali tidak merasa sedang dikerjai SBY dan juga sebaliknya, (tidak, Red) sedang mengerjai SBY," katanya, lantas tersenyumMenurut Ade, dengan Ical menjabat ketua harian setgab justru memberikan peluang yang besar bagi Golkar untuk berbuat kepada rakyat karena bisa bersama-sama mengambil kebijakan"Kami bisa menerapkan politik pembangunan Golkar, yakni welfare state atau negara kesejahteraan," kata Ade.

Dalam konsepsi welfare state, Golkar menghalalkan pemerintah untuk memasuki sektor-sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dalam bentuk subsidiMisalnya, subsidi BBM, pupuk, dan benih"Ini tidak boleh dibatasi selagi rakyat masih membutuhkan," katanya(pri/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Siap Tindak Lanjuti Data Susno Duadji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler