Suami Ngaku Bujang, Punya Lima Selingkuhan

Sabtu, 24 Desember 2016 – 00:53 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – SR, 37,  sama sekali tak menyangka bahtera rumah tangga yang telah 18 tahun dia bina bersama Nk, 38,  bakal kandas setelah hakim Pengadilan Agama Bandarlampung mengetuk palu.

Semua derita ini berawal dari media sosial (medsos) Facebook. Sr sebenarnya sudah lama mencium gelagat negatif suaminya tersebut.

BACA JUGA: Tim Saber Bekuk Pegawai Pelaku Pungli di Fly Over

Beberapa kali dia mendapati pesan-pesan nakal di handphone Nk. Sang suami mencoba bermain api dengan janda-janda yang dapat dia bujuk untuk memenuhi hasratnya.

Mengetahui itu, Sr tak tinggal diam. Dia langsung menghubungi semua perempuan yang pernah ’’bermain api” dengan suaminya.

BACA JUGA: Dukung Pabrik Semen Rembang, Sikap Mbah Moen Dipuji

Secara langsung dia mencoba mengingatkan perempuan-perempuan itu bahwa Nk telah menikah.

Tujuh tahun Sr mencoba untuk bertahan dengan semua kelakuan Nk. Namun tiga buah hati dari hasil pernikahan itu ternyata tidak membuat Nk berubah lebih baik.

BACA JUGA: Miris, Bocah SMP Dipaksa Jadi PSK Bertarif Rp 750 Ribu

“Banyak perempuannya. Dari Bandung dua, Pekalongan satu, Depok juga ada. Istri orang yang jarang ditemuin udah ada juga di Wates. Dia ngakunya bujang,” ungkap Sr dengan nada kesal.

Bahkan saat Sr mengandung anak ketiganya, Nk mencari-cari alasan agar dirinya bisa menikah dengan perempuan lain. “Suami saya sampai menuduh saya dihamili orang,” keluhnya.

Kondisi ini makin diperparah dengan sikap keluarga Nk yang terkesan cuek. Puncaknya, sekitar dua pekan lalu, Hs selaku anak pertama Sr, mendengar langsung kabar bahwa ayahnya selingkuh.

Namun, Hs tidak mampu berbuat banyak. “Anak saya yang nomor dua juga selalu menerima telepon dari perempuan itu,” sesalnya.

Bagi Sr, kejadian tersebut sudah menjadi bukti kuat untuk menggugat cerai Nk. Ditambah, Sr juga kerap mendapat kekerasan dari Nk.

“Selama ini saya berusaha mempertahankan pernikahan karena anak-anak. Tapi saya sudah nggak kuat lagi,” tuturnya.

Sudah 4 bulan belakangan, Sr dan anak-anaknya meninggalkan rumah dan tinggal bersama orang tuanya. Saat ini Sr membuka sebuah warung untuk menyambung hidup.

“Kalau karena masalah ekonomi masih bisa saya atasi, tapi kalau masalah orang ketiga tidak akan ada maaf,” tandasnya. (cw22/c1/fik/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekerja di Indonesia, 12 Buruh Ilegal Asal Tiongkok Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler