Suara Bedug Bikin Muka Menag Memerah

Rabu, 04 September 2013 – 17:52 WIB
Suryadharma Ali. Foto: Raka Denny/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Fernita Darwis, membantah pemberitaan yang menyebut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) yang juga menteri agama (menag), marah saat pidatonya di Masjid Agung Bojong Koneng, Kabupaten Tasikmalaya, terpotong  adzan Zuhur.

“Saya hadir di situ, tidak benar ada insiden pak SDA marah. Saat pidato pak SDA diberi kertas kecil. Isinya menyatakan sebentar lagi adzan. Lalu dia bilang, "oh mau adzan ya, sebentar saya tutup pidato saya". Nah belum selesai menutup pidato, tiba-tiba bedug. Itu suaranya memang kuat sekali. Saya juga sampai kaget, demikian juga pak SDA,” ujarnya di Jakarta, Rabu (4/9).

BACA JUGA: Rakernas PDIP Bakal Bahas Transisi Kepemimpinan Nasional

Mendengar bedug tersebut, SDA menurut Fernita, langsung terdiam dan menundukkan kepala. Ia juga kemudian membacakan doa sebagai bentuk penghormatan. Hal tersebut terlihat dari bibir SDA yang terlihat seperti membacakan doa.

“Jadi tidak ada kejadian SDA marah. Beliau kan orangnya putih, mungkin karena kaget mukanya terlihat memerah. Bukan karena marah, kita semua kaget kok mendengar bedugnya,” ujarnya.

BACA JUGA: PDIP Siapkan Program Pembangunan Semesta Berencana

Usai adzan, SDA kata Fernita juga tidak langsung meninggalkan masjid. Ia masih sempat memberi kata-kata penutupan.

“Saya masih ingat kalimat beliau. Ia menyatakan, "demikian pidato saya, karena sudah masuk adzan zuhur. Semoga bantuan ini bermanfaat dan mari kita kedepankan toleransi beragama". Begitu kalimat beliau. SDA juga katakan tidak apa-apa karena memang sudah waktunya dzuhur. Jadi tidak ada kalimat yang menyatakan dia marah,” ujarnya.

BACA JUGA: 11 Ormas Islam Kutuk Tragedi Kemanusiaan di Mesir

Menjawab pertanyaan apakah benar SDA langsung meninggalkan masjid dan menolak meletakkan batu pertama pembangunan Islamic Centre Tasikmalaya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP tersebut juga membantahnya.

“Kenapa beliau tidak sholat di masjid, karena memang diagendakan sholat di pendopo. Jaraknya tidak jauh, hanya 100 meter dari Masjid Agung. Kalau soal peletakan batu pertama, acara tersebut tidak berisikan agenda tersebut. Agendanya hanya pemberian santunan bagi warga Ahmadiyah yang memeluk Islam,” ujarnya.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa Polisi, Gamawan Serahkan VCD dan Kliping Koran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler