Suara Para Artis Soal Politik

Rabu, 21 April 2010 – 18:30 WIB
Natalie Sarah

Artis Natalie Sarah tak keberatan jika para artis berbondong-bondong mencalonkan diri menjadi calon pejabat  di daerah-daerahTapi menurut Natalie, artis harus belajar dan sekolah.“Kalau dia belajar dan sekolah, terus  memiliki kepribadian dan attidude yang bagus, kenapa nggak?

BACA JUGA: Jangan Batasi Hak Menjadi Kada

Jangan tiba-tiba muncul langsung dicalonin dan ketika diajak ngomong nggak nyambung
Kasihan rakyat yang punya pimpinan kayak gitu,” tutur Natalia serius.
   
Seorang artis yang ditunjuk untuk menjadi pejabat tentu dari popularitas yang dimiliki, bukan kualitas

BACA JUGA: PAN Terbuka untuk Artis Berkualitas

Natalie pun memberikan contoh seperti Rieke Dyah Pitaloka dan Nurul Arifin yang sebelumnya sudah terlihat serius terjun ke dunia politik
“Syuting ditinggal dan serius belajar tentang politik

BACA JUGA: Lima BUMN Bakal Dilebur

Karena nggak bisa otodidakKalau misalnya kemarin kerjaannya syuting terus tiba-tiba dicalonin, aneh juga,” katanya.
   
Natalie sangat mendukung jika para artis terjun ke dunia politikKarena menurutnya tak pernah terdengar  seorang artis melakukan korupsiArtis yang beken lewat sinetron Kawin Gantung ini pernah ditawari untuk menjadi calon legislatif oleh beberapa partai.“Waktu itu saya bilang kalau nyanyi membantu kampanye, saya mau, tapi kalau jadi caleg saya nggak bisa,” ucapnya.Suatu saat, Natalie tak akan menolak jika tawaran itu datang“Tapi saya harus sekolah dulu dan belajar, kalau umur sudah pas kenapa harus ditolak,” tutupnya(aal/jpnn)

Alena Carolina Gunawan

Banyak artis ikut Pilkada menurut Alena merupakan kemajuan dalam dunia politik saat ini.“Itu bagus dan nggak masalahBerarti ada kemajuan berpolitikTapi aku nggak bisa kasih komentar kepada individual artisnya,” ucap Alena, saat dihubungi Rakyat Merdeka, baru-baru ini.Pelantun Bukan Pangeran Impian ini hanya mengatakan, artis memang punya kelebihan karena popularitasSoal baik dan buruk popularitas biar masyarakat yang menilai

“Masyarakat lebih cerdik menilaiTapi kalau mereka jadi, harusnya mereka bisa memberi yang terbaik bagi daerahnya dan bisa memperbaiki daerahnya sendiri,” imbuh penyanyi kelahiran Malang, Jawa Timur, 9 November 1981 ini.Kalau pun bukan dari daerah asal, Alena berharap si artis belajar lebih dalam soal pengembangan daerah.“Diharapkan bisa mendalami pengetahuannya agar bisa mengetahu dan mengembangkan daerah yang menjadi pilihannya,” tutup pemilik nama Caroline Gunawan itu(fjr/jpnn)

Maya Romantir


Maya Rumantir  siap mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulawesi UtaraIa juga mendukung perempuan lain untuk menjadi pemimpin di daeah lain"Ini eranya perempuan, saya pikir tidak ada masalah kalau mereka (selebriti wanita-red) mencalonkan diri sebagai kepala daerah, mungkin mereka memang bisa memimpin," ujar Maya Rumantir saat ditemui di Resto Kembang Goela, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Maya menganggap, selama ini kepemimpinan pria dalam pemerintahan daerah sudah cukup baikTapi sebagai wanita, Maya tetap merasa ada yang kurang dalam kepemimpinan seorang pria."Ibaratnya daerah itu seperti anak, selama ini daerah yang dipimpin bapak kurang mendapatkan kasih sayang, mungkin kalau dipimpin seorang ibu, kasih sayang bisa tercurah kembali," tutur Maya.

Jika perempuan dan laki-laki bisa bersatu memimpin bangsa, Maya yakin kondisi Indonesia bisa lebih baik“Nnggak mungkin bangsa ini bisa bersatu dengan sendiri, harus dengan kebersamaan," ucapnya“Itu penting untuk merubah kondisi bangsa, semoga di tangan perempuan kondisi bangsa bisa jauh lebih baik, sebab saat ini waktunya perempuan memimpin," tutupnya(gie/jpnn)

Angelina Sondakh

Angelina Sondakh minta artis yang maju dalam Pilkada harus bisa meningkatkan pengetahuan mereka soal ilmu kepemerintahan.“Meski sudah memiliki  popularitas, tapi hanya mengandalkan popularitas saja, itu belum cukup untuk menjadi kepala daerah,” ucap Angelina Sondakh.Istri dari Adjie Pangestu ini menjelaskan, saat ini banyak kasus korupsi yang melibatkan unsur kepala daerahItu karena mereka tak punya bekal ilmu pemerintahan dan ilmu hukum.
 
“Jangan sampai artis yang menjadi kepala daerah terperdaya oleh pejabat di daerahnya untuk menandatangani berbagai surat keputusan yang dia sendiri tidak mengerti isinya," tutur bekas Putri Indonesia ini.Pemilik nama Angelina Patricia Pingkan Sondakh ini berharap, munculnya fenomena artis ke panggung politik bukan hanya sekedar penghibur tapi mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi daerahnya."Sebagai kepala daerah harus menjadi pengendali, bukan malah dikendalikan orang lain," katanya,” pungkas Anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini(fjr/jpnn)

Verlita Evelyn

Banyak artis terlibat politik bikin Verlita Evelyn ngilerBukan terlibat politik praktis menjadi pejabat, tapi Verlita jadi mau tau banyak soal politik“Aku suka dunia politik, tapi bingung kalau ditanya kenapaMenurutku dunia politik merupakan sesuatu yang menantang,” ungkapnya.Sekarang, Verlita masih emoh jika ditawari Pilkada, tapi suatu saat dia ingin serius menekuni politik praktis.
   
“Aku nggak mau hanya bergantung dari dunia hiburanAku menyadari, produktifitas sebagai pekerja seni ada masanya,” kata istri Ivan Saba tersebutAgar matang, Verlita bahkan untuk mengambil kuliah jenjang S2 jurusan komunikasi politik.  ”Niatnya mau ambil kuliah jurusan komunikasi politik, makanya aku berusaha untuk selalu mengamati perkembangan dunia politik di televisi,” tuturnya.
   
Bintang film Cinta Fitri ini mengaku pernah ditawari untuk menjadi anggota DPRD DKI Jakarta beberapa waktu laluKarena merasa belum pantas, Verlita menolaknya.” Politik itu sesuatu yang berat, bukan sesuatu yang main-mainJadi tidak segampang itu,” pungkasnya(gie/jpnn)

Lola Amaria

Meski banyak rekannya yang menjajal kerasnya dunia politik dengan maju di ajang Pilkada, bintang film Lola Amaria enggan ikut-ikutanArtis kelahiran Jakarta, 30 Juli 1977 itu lebih memilih menekuni dunia peran yang telah digelutinya selama ini“Saya nggak mau jadi pejabatEnakan jadi orang film, bebas nggak dikatakan korupsi dan nggak disadap,” ucapnya di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.
 
:TERKAIT Lola mengaku, sejumlah partai politik sempat menawarinya untuk bergabung dan menjadi birokratNamun, tawaran tersebut diabaikan karena belum berminat“Aku mikir dua kaliMungkin bisa, tetapi aku harus belajar dulu,” tukasnya.Terlebih, lanjut artis berdarah Padang-Sunda tersebut, dirinya belum memiliki kapasitas memadahi untuk terjun ke arah sana.

“Sebenernya kalau sudah menjadi birokrat atau calon, paling tidak harus tahu dan siap tugasnya nanti seperti apa.  Harus tahu daerahnya seperti apaSumber dayanya di mana, jadi bener bener tahuKalau cuma jual nama saja, aku nggak mau,” papar peraih penghargaan Netpac Award dalam Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2006 itu panjang lebar(ash/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Ketidakberesan pada Kemenangan Anggodo


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler