Suka Meludahi dan Memarahi Guru di Depan Murid, Kepsek Ini Minta Diganti

Senin, 30 Maret 2015 – 22:39 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - BATAM - Puluhan Guru SMP 10 Seipanas, Batam meminta Kepala Sekolah mereka diganti. Sang kepsek dianggap bertindak sewenang-wenang terhadap anak buahnya. Salah satu yang dilakukan adalah memarahi guru didepan siswa. 

Bahkan ada yang diludahi jika sang guru terlambat masuk sekolah. Pengajar yang merasa teraniaya membuat surat kepada DPRD Kota Batam, Wali Kota Batam, Dinas Pendidikan (Disdik) serta instansi lainnya.   

BACA JUGA: Mantan Anggota DPRD Ini Klaim Kasusnya Diskriminalisasi

"Setahu saya pemimpin itu bisa mengayomi. Ini anak buahnya dimaki-maki di depan umum," ungkap Agus Guru Olahraga SMPN 10 Batam di depan Anggota Komisi IV yang sidak ke sekolah, Kepala Sekolah SMPN 10 Fahrul, serta majelis guru, Senin (30/3).

Seluruh pekerjaan yang dilakukan anak buahnya selalu disalahkan."Ini salah, berbuat itu juga salah," katanya lagi. Akhirnya, lanjut Agus guru tidak bisa berbuat banyak. "Mati ketakutan, bagaimana mau menetralisirnya," ungkapnya.

BACA JUGA: Nyari Batu Akik, Dapatnya Mortir PD II yang Masih Aktif

Terjadi kelompok guru yang pro dan kontra dengan kepemimpinan Fahrul. Mereka saling menjelekan, suasana sekolah yang terletak di Seipanas ini tidak nyaman. "Kalau saya salah, tidak apa-apa dipanggil ke ruangan. Ditampar pun saya rela. Ini tidak, dimarahin di depan umum," kata pria yang sudah dipenuhi uban ini.

Rizal, Sekuriti SMPN 10, juga pernah melihat kesewenang-wenangan kepala sekolah. "Waktu itu guru Bahasa Ingris, Nurmaeti telat masuk. Langsung dia (Kepsek) meludah sambil bilang" tai kucinglah," ungkap Rizal.

BACA JUGA: Tak Kantongi Izin, Pemilik Pasir Timah Senilai Rp 1.7 Miliar Ditangkap

Menurutnya, Nurmaeti disalahkan hanya karena meminta izin melalui Wakil Kepala Sekolah, sehingga datang terlambat. "Mungin minta izinnya harus sama dia (Kepsek)," ungkapnya lagi.

Antonius Yudi, guru SMPN 10 lainnya mengatakan, seringnya Kepala Sekolah memrahi guru di depan murid membuat profesi mereka dilecehkan. "Karena sudah banyak yang menjadi korban, kami adukan kepada pihak komite sekolah," bebernya.

Komite Sekolah, lanjut Antonius menyarankan untuk membuat surat pernyataan mosi tidak percaya. "Anehnya setlah kami bikin surat dan minta dukungan. Pihak komite justeru tidak mendukung. Karena kami sudah kumpul, surat pernyataan sikap yang ditandatangani 20 guru kami layangkan kpada bberapa instansi terkait," bebernya.

Sementara itu, Kepsek SMPN 10 menyadari kekeliruanya sering memarahi anakbuahnya di depan umum. Fahrul mengaku siap merubah perilakunya terhadap guru. "Saya siap dipindahkan kemanapun," katanya.

Hanya saja, Fahrul menyangkal dirinya meludahi anak buahnya. "Demi Tuhan, saya juga belum gila. Tidak pernah saya meludahi anak buah saya," katanya lagi.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Safari Ramadan mengatakan pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dua minggu kedepan. "Kita akan evaluasi, bila tak ada perubahan kami akan rekomendasikan untuk dilakukan penggantian Kepala Sekolah," ungkap Safari Ramadan.(hgt/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waw, Camat Ini Pasang Banderol Rp 500 Ribu per Tanda Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler