jpnn.com - \Kondisi sepak bola Indonesia sedang tak menentu pasca PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA. Sementara itu, pemerintah dalam hal ini Kemenpora belum banyak bergerak dengan nyata menyiapkan kompetisi yang besar.
Hanya turnamen-turnamen, yang secara pemasukan dan pendapatan berbeda jauh dengan saat kompetisi berjalan. Kondisi tak jelas ini, tentu membuat pemain harus berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhan mereka.
BACA JUGA: 17 Tahun Sudah Dikepung Asap
Ada yang berdagang, ada yang banting setir jadi artis, ada juga yang mencari profesi lain. Salah satu yang sudah mendapatkan tempat nyaman di luar lapangan hijau adalah M Abduh Lestaluhu. fullback kanan dan kiri itu memilih menjadi anggota TNI.
Kini, Abduh harus menjalani karantina di Siliwangi, Bandung. Selama dua pekan, dia akan adaptasi sebelum masuk masa pendidikan TNI yang sebenarnya, mulai 17 September sampai selesai.
BACA JUGA: Dibutuhkan Orang Bertangan Besi
Di sela-sela istirahat, Abduh bisa mengangkat telepon dan berbicara dengan JPNN meski tak lama. Namun, dia telah menceritakan bagaimana kondisinya saat ini dan harapannya ke depan.
-Selamat akhirnya Abduh bisa lulus dan mengikuti pendidikan. Bagaimana rasanya?
BACA JUGA: Kalau Perlu Kami Boikot
Tentu senang sekali. Tapi ini belum pendidikan bang. Ini masih karantina saja di Siliwangi, Bandung.
-Terus kapan pendidikannya?
Jadwalnya dimulai dari 17 September.
-Apa bedanya karantina sama pendidikan?
Saya belum tahu. Katanya pendidikan pasti akan berat. Karantina ini seperti adaptasi sebelum ikut pendidikan sebenarnya.
-Suka dukanya apa?
Ya, kalau suka ya senang keinginan saya, orang tua juga agar masuk TNI tercapai. Kalau dukanya, saya harus meninggalkan Persija Jakarta (klub lama Abduh).
-Kenapa milih TNI? bukanya sepak bola juga menjanjikan?
Memang begitu kalau ada uang, digaji. Saya sudah minta tapi belum ada tanda-tanda akan diberi ini. Kalau bilang prospek masa depan, kita sepertinya sudah bisa melihat siapa yang salah. Karena itu saya putuskan kesini.
-Orang tua bagaimana?
sangat mendukung. Memang awalnya bertanya, tapi kemudian mendukung. yang penting ke depan akan tercukupi, ada saja yang bisa disimpan untuk kebutuhan lain.
Latihannya keras ya? Makan pun harus di lapangan kalau bisa ..hahahaha
Nanti dibicarakan. Mudah-mudahan pas di Jogja kelihatan siapa yang lolos kira-kira. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Main Belakang
Redaktur : Tim Redaksi