”Belum, itu ada time limit-nya,” ujar Sukardi Rinakit, ketua Tim Pelangi Perubahan Sultan Hamengku Buwono, di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Selasa (11/11)
BACA JUGA: KPU Nekat Buka Tender Logistik
Menurut mantan pengamat politik itu, tidak ada larangan bagi kader di internal Golkar untuk dicalonkan sebagai capres oleh partai lain.Karena itu, kata Sukardi, Sultan tidak akan keluar dari Golkar hanya karena telah siap diusung oleh Partai Republika Nusantara (Republikan) sebagai capres pada pilpres 2009
BACA JUGA: DPR Minta KPU Benahi Koordinasi Internal
Kalau tidak perlu keluar, kenapa harus keluar,” ujarnya.Bahkan, lanjut dia, Golkar masuk dalam salah satu partai yang tetap diincar untuk turut mengusung Sri Sultan sebagai capres
BACA JUGA: Kinerja KPU Jadi Sorotan
Terutama, kalau suara Partai Demokrat turun pada pemilu nanti”Seperti angin ribut, peluang sekecil apa pun akan tetap coba kami rebut,” ujarnya.Meski dari hasil riset beberapa lembaga survei grafik elektabilitas sebagai capres terus naik, Sultan masih belum memiliki kendaraan parpol yang signifikanSebagai partai baru, Republikan yang telah menyatakan siap mengusung Sultan hampir dipastikan akan sulit memenuhi ketentuan di UU PilpresDinyatakan, tiap pasangan capres-cawapres harus diusung oleh parpol/gabungan parpol yang memiliki 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara nasional.
Ketua Presidium DPP Partai Republikan Moeslim Abdurrahman mengakui, partainya tidak mungkin sendirian akan mengusung Sultan”Koalisi itu sudah menjadi sebuah keniscayaan,” ujar mantan ketua Dewan Syura DPP PKB (kubu Gus Dur) ituMeski demikian, dia optimistis partainya tetap akan memiliki suara signifikan”Fenomena kami mirip dengan Demokrat saat Pemilu 2004,” katanyaSebagai kendaraan utama Sultan maju capres, partainya juga akan meraih suara pemilih raja Jawa tersebut(dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sibuk di Luar Negeri, Tanri Abeng Mundur dari DCT Anggota DPD
Redaktur : Tim Redaksi