BACA JUGA: Tahapan Redenominasi 10 Tahun Dinilai Terlalu Lama
Dana tersebut terdirki dari industri reksadana memiliki SUN sebesar Rp49,61 triliun dan asuransi sebesar Rp80,35 triliunEkonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa peningkatan SUN ini menunjukkan terjadinya trend positif bagi Indonesia
BACA JUGA: PLN Ingin Kelola Kelistrikan Bandara Soekarno-Hatta
Dan ini membuktikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia terus membaik dan menunjukkan asing cukup nyaman menanamkan modalnya di dalam negeri."Besarnya dana asing yang masuk kedalam SUN ini, membuktikan ekonomi Indonesia semakin membaik
Selain itu, Perbankan juga mencatatkan kepemilikan SUN tertinggi sebesar Rp224,76 triliun per 5 Agustus 2010
BACA JUGA: Masyarakat Tak Akan Rugi dengan Redenominasi
Sementara total SBN yang dapat diperdagangkan sebesar Rp637,53 triliun.Pengamat Ekonomi dari Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan mengatakan, semakin banyak dana asing yang diserap menunjukkan penguatan RupiahYang patut diwaspadai adalah bila terjadi kepanikan pihak asing yang berimbas pada keluarnya dana-dana yang sudah masuk.
"Ada beberapa faktor, bisa faktor global dan domestik misalnya krisis finansial atau inflasi yang tingiIni saja yang harus diwaspadai," katanya.
Berdasarkan laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Agustus 2010 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) melalui situs resminya, peningkatan arus modal masuk di pasar SUN selama Juli 2010 semakin mendorong perbaikan kinerja SBN, khususnya pada jangka pendek dan panjang.
Faktor menguatnya kinerja SUN jika dilihat dari sisi makroekonomi menyebabkan nilai tukar yang relatif stabil, inflasi yang cukup rendah, perbaikan peraturan dan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif.
Sementara dari sisi kebijakan, BI mengklaim penguatan SUN dilatarbelakangi oleh kebijakan Bank Sentral untuk mempertahankan BI Rate pada level 6,5 persen serta penerapan one month holding period SBI(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Jaga Stabilitas Harga Beras
Redaktur : Tim Redaksi