JAKARTA - Tercemarnya 13 sungai di ibu kota sudah sangat memprihatinkanPasalnya, hal itu mengakibatkan matinya ekosistem sungai
BACA JUGA: Intensifkan Tamu Wajib Lapor
Bahkan, ikan jenis sapu-sapu yang selama ini menjadi penghuni setia sungai-sungai di ibu kota karena ketahanannya sangat lemah terhadap limbah, kini telah punah.Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Ubaidillah
BACA JUGA: Polisi Pemeras Dituntut 2 Tahun Penjara
“Kalau ikan sapu-sapu saja mati, bagaimana ikan lainyaLebih lanjut katanya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta sebagai pihak yang bertugas mengawasi lingkungan tidak menjalankan fungsinya dengan baik
BACA JUGA: Warga Tolak Argumen Pengosongan
Keberadaan industri nakal yang tidak memiliki pengolahan air limbah terus dibiarkan“Akibatnya yang dirugikan seluruh warga Jakarta, karena kesehatannya terancam oleh air sungai yang tercemar,” kata Ubaidillah.Ubaidilah meminta Gubernur DKI Jakarta bertindak tegas, dengan mengevaluasi kinerja BPLHD DKISebab, tanpa evaluasi menyeluruh dikhawatirkan kerusakan lingkungan di kota metropolitan ini akan semakin parahTerlebih, menurut penelitian, zat berbahaya yang terkandung dalam air sungai sudah terserap oleh air tanahPadahal banyak warga Jakarta yang memanfaatkan air tanah untuk minum dan kegiatan rumah tangga lainya“Jika warga mengonsumsi air yang mengandung ecoli atau mercuri, mereka akan terjangkit penyakit mematikan seperti kanker,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Kepala BPLHD DKI Peni Susanti berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap industri-industri yang adaPekan ini, pihaknya juga telah memanggil pelaku industri yang diduga tak memiliki pengolahan limbah“Kami telah memanggil para pelaku industri tersebutDan mereka berjanji mematuhi aturan, dengan membuat penolahan limbah pada tepat usahanya,” tutur Peni.
Ia juga mengakui, kondisi sungai di Jakarta sangat burukKarena Berdasar data BPLHD DKI, baku mutu parameter bakteri ecoli tinja, misalnya, seluruh 13 sungai di DKI Jakarta dalam kondisi tercemar bakteri patogen, yang umumnya terdapat dalam tinja ituKali Ciliwung mengandung sekitar 24,6 juta bakteri koli tinja dalam 100 mililiter air sungaiPadahal baku mutu yang ditentukan adalah 4.000 bakteri dalam 100 mililiter air“Kami akui sungai Jakarta burukUntuk itulah kami ingin terus memperbaikinya,” tandasnya(wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berangkat Unas, Tewas Tertabrak Provost TNI
Redaktur : Tim Redaksi