Supir Bus Wajib Tes Urine

Tekan Kecelakaan Mudik Lebaran

Sabtu, 28 Agustus 2010 – 09:45 WIB

JAKARTA - Pemerintah merancang kebijakan baru untuk mengatasi tingginya kecelakaan di jalur lintas darat arus mudikKementerian Kesehatan mewajibkan supir bus angkutan lebaran di seluruh terminal besar di sepanjang Jawa-Lampung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan

BACA JUGA: Tak Kehilangan Kemerdekaan

Supir bus diwajibkan lulus tes kadar alkohol dan amphetamine sebelum bertugas.

Kebijakan itu diberlakukan untuk menghindari kelalaian supir dan menghindari kecelakan
Jika ditemukan positif kadar alkohol dan amphetamin dalam urine maka demi keamanan, sopir tersebut tidak akan diizinkan mengemudi

BACA JUGA: KPK Berhak Sidik Pencucian Uang

"Tes tersebut akan dilakukan pada saat keberangkatan dan sesampainya di kota tujuan," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, disela-sela apel siaga kesiapan pelayanan kesehatan mudik Lebaran 2010, di Jakarta, Jumat (27/8) kemarin.

Untuk keamanan dan menghindari terjadinya keracunan, petugas kesehatan juga akan memeriksa makanan dan melihat kondisi lingkungan di sepanjang jalur mudik
Selain itu untuk pedagang makanan dan petugas catering, juga akan dilakukan tes swap tenggorok apakah ada penyakit tertentu

BACA JUGA: Boediono: Waktu Cepat Berlalu

Pemeriksaan tersebut akan dilakukan di Balai Besar Teknologi Syarat Lingkungan yang ada di terminal-terminal"Upaya ini sudah dilakukan di Jakarta dan Surabaya," katanya.

Tjandra mengimbau masyarakat memeriksakan kondisi kesehatan ketika hendak melakukan perjalan mudikTidak mengemudi jika mengantuk, memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjaga perilaku bersih seperti mencuci tanganSelain itu, jika ada penyakit tertentu hendaknya membawa obat-obatan yang biasa dipakai.

"Jangan berkendara saat lelah, kalau ada penyakit baiknya diperiksa sebelum bepergian, karena kita tidak tahu berapa lamanya perjalanan, berhati-hati saat membeli makanan, kalau memang sakit jangan ragu untuk berhenti di pos kesehatan terdekat," katanya

Tahun ini Kemenkes bekerjasama dengan pemerintah daerah telah menyiagakan posko kesehatan 24 jam di jalur mudik di seluruh IndonesiaMenteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, terlaksananya kesiapsiagaan kesehatan, akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan sanitasi.

Selain itu, dibukanya posko kesehatan ini juga bertujuan agar terlaksanananya koordinasi lintas program dan sektor dalam pelayanan kesehatan dan mencegah, serta mengendalikan penularan penyakit terutama penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)"Kesiapan kesehatan di jalur mudik memiliki nilai strategis karena menyangkut penanganan resiko sakit dan meninggal yang sangat besar." Kata Endang.

Untuk jalur Jawa-Lampung disiapkan 3.719 puskesmas, 500 pos kesehatan terdiri dari 418 dinas kesehatan (siaga mulai H-7 ) dan 82 kantor kesehatan pelabuhan (KKP), 1.229 ambulans puskesmas dan 98 RS pemerintah juga ambulans sudah disiagakan mulai H-14Kemenkes juga menyiapkan, Posko informasi kesehatan dengan alamat pusat tanggap dan respon cepat (PTRC) pusat komunikasi publik di (021) 500567/30413700 atau email di info@depkes.co.id.

Ia menjelaskan, kesiapan posko kesehatan tersebut menyangkut kesiapan pusat pelayanan kesehatan Public Health, dimana simpul-simpul faktor resiko penularan penyakit patut menjadi perhatian karena secara epidemologis selama arus mudik ini dapat terjadi penularan penyakit yang berpotensi KLB, terutama diare dan keracunan makanan.

Karena menyangkut hajat orang banyak dan membawa implikasi sosial dan ekonomi yang besar, maka penangananya pun diatur dalam Inpres No.3/2004 tentang koordinasi penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Tak Restui Pengadilan Khusus Teroris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler