Survei Cyrus Network: 13 Persen Responden Pengin Indonesia Berlandaskan Syariat Islam

Sabtu, 10 Agustus 2019 – 10:48 WIB
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Cyrus Network menggelar survei terkait sikap dan penerimaan masyarakat terhadap ideologi Pancasila. Berdasarkan hasil survei, penerimaan masyarakat terhadap Pancasila tidak 100 persen, melainkan 70,3 persen.

"Hal yang perlu jadi perhatian serius, hanya sekitar 70,3 persen responden yang secara tegas menerima Pancasila sebagai ideologi dan perekat bangsa," kata Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto kepada wartawan, Sabtu (10/8).

BACA JUGA: FPI Tanggapi Tantangan Moeldoko, Panas!

Masih dalam survei yang sama, kata Eko, ditemukan 4,7 persen responden yang terang-terangan mendukung terbentuknya khilafah.

Kemudian 13 persen responden menyatakan Indonesia harus berlandaskan syariat Islam karena merasa Islam adalah agama mayoritas.

BACA JUGA: FPI Yakin Diksi Khilafah Nubuwwah di AD/ART Tidak jadi Masalah Buat Kemenag

"Ini tentu jadi pekerjaan rumah bersama, masih ada sikap menolak ideologi negara yang sudah firm, dan jumlahnya cukup besar" kata dia.

BACA JUGA: Jika Jokowi Kalah, CEO Cyrus Bakal Pensiun

BACA JUGA: HTI Masih Gencar Berdakwah ke Kalangan ASN dan Militer

Sementara itu, CEO Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menekankan, seluruh elemen negara wajib menyikapi serius temuan survei terkait penerimaan masyarakat kepada Pancasila.

Sebab, hasil survei Cyrus Network menyatakan, banyak reponden yang belum final menerima Pancasila.

"Pembahasan soal ideologi ini kan harusnya sudah selesai, tidak akan bisa maju dan malah setback kalau ini selalu dipertanyakan. Perdebatan seperti ini justru jauh dari kata konstruktif untuk pembangunan negara," ungkap Hasan.

Survei Cyrus Network dilaksanakan pada 22 sampai 28 Juli 2019. Survei melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia. Survei Cyrus Network ini memiliki tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error sekitar tiga persen. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Bolehkan Kampus Bahas Marxisme dan Khilafah


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler