JAKARTA - Hasil survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa kasus yang membelit mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin telah menggerus suara DemokratNamun demikian, politisi PD tak begitu risau dengan penurunan suara partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Wakil Sekjen PD, Saan Mustopa, menyatakan bahwa basis survei adalah opini publik yang bisa berubah setiap saat
BACA JUGA: Pemilukada Kota Ambon Diwarnai Manipulasi Suara
"Itu lumrahBACA JUGA: Pasca 2014, Presiden Baru Jangan Takut Politisasi
Naik turunnya opini publik ini tentu saja berpengaruh pada naik atau turunnya citra sebuah partai," kata Saan di gedung DPR RI, Senin (13/6).Meski demikian Saan mengakui, hasil survei LSI itu tetap menjadi peringatan bagi Demokrat
Berbagai upaya dan hal-hal positif akan dilakukan Demokrat untuk menaikkan citra yang sempat anjlok
BACA JUGA: Marzuki Sarankan Pansus BPJS Rapat di Villa DPR
"Kami tentunya ingin tren popularitas partai (PD) selalu meningkat," tandas Saan.Bagaimana dengan penurunan suara Demokrat yang ternyata justru dibarengi kenaikan dukungan ke Golkar? Saan yang juga dipercaya sebagai Sekretaris FPD DPR itu tidak mau mengomentari partai lainIa hanya menegaskan bahwa jangan sampai Demokrat suaranya berkurang
Seperti diketahui, LSI pimpinan Denny JA menggelar survei pada 1-7 Juni 2011Hasilnya, dari survei terhadap 1.200 responden tersebut diketahui bahwa partai berlambang mercy itu telah terlempar dari puncak klasemen persentase dukungan pemilih terhadap partai-partai
LSI mencatat dukungan pemilih terhadap Demokrat tersisa 15,5 persenPadahal, pada Februari 2011 atau sebelum kasus Nazaruddin mengemuka, suara partai peraih suara terbesar pada Pemilu 2009 itu masih bertengger di angka 20,5 persenArtinya, terjadi penurunan suara hingga 5 persen.
Namun di sisi lain, survei LSI menunjukkan Golkar untuk sementara berhasil menggantikan posisi Demokrat sebagai partai dengan dukungan terbesarDengan asumsi pemilu dilaksanakan saat ini, sebanyak 17,9 persen pemilih yang disurvei memilih GolkarBaru kemudian disusul Partai Demokrat (15,5 persen) dan PDIP (14,5 persen).
Dari sekitar 5 persen suara Demokrat yang hilang, 40 persen diantaranya pindah ke partai berlambang Pohon Beringin tersebutSisanya, sebanyak 9 persen lari ke PDI Perjuangan, sebanyak 12 persen ke partai-partai lain, dan sisanya 39 persen yang masih mengambang.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan MPR Minta Anggota Taat Hukum
Redaktur : Tim Redaksi