Susun Kabinet, SBY Rangkul Hatta Radjasa

Jumat, 23 September 2011 – 15:05 WIB
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang mencari komposisi yang tepat dalam menyusun nama-nama yang akan masuk ke dalam kabinet barunya kelakHanya sedikit orang yang dilibatkan dalam menyusun kabinet

BACA JUGA: Filipina dan Singapura Belum Setuju Bahasa Indonesia

Salah satu yang paling utama adalah Wapres Boediono.

Juru bicara kepresidenan mengatakan, Presiden SBY belum melakukan pertemuan ataupun pemanggilan terhadap menterinya
Namun untuk membahas reshuffle, selain merangkul Boediono, SBY juga telah mengadakan pertemuan dengan salah satu Menteri Koordinatornya.

"Ada pembicaraan antara Presiden, Wapres dan Menko

BACA JUGA: Albertina Ho Diminta Selesaikan Kasus Cirus

Tapi saya tidak mengetahui soal nama (Menko)," kata Julian di kantor Presiden, Jumat (23/9).

Meski enggan mengungkap nama, namun beredar informasi menyebutkan bahwa yang dipanggil SBY adalah Menko Ekonomi Hatta Rajasa
Jajaran kementrian ekonomi disebut paling banyak mengalami reshuffle, di antaranya Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Menteri Keuangan.

"Yang jelas Presiden mempertimbangkan secara proporsional

BACA JUGA: Berdalih Ingin Tenang, Banggar Ngotot tak Bahas RAPBN

The right man on the right placeSesuai kapasitas dan integritas," kata Julian.

Saat ditanyakan siapa saja pihak lain yang dilibatkan Presiden untuk menyusun kabinet barunya, Julian mengatakan tidak mengetahui secara pasti.

"Mungkin Mensenseg juga terlibat, saya tidak tahuYang jelas masalah ini dikonsultasikan secara langsung dan beliau mendapatkan pertimbangan dari pihak-pihak yang dianggap perlu didengar masukannya," kata Julian.

Julian mengatakan, reshuffle tidak berarti hanya pergantian tapi juga bisa berarti pemindahan posisiSaat ditanya jadwal reshuffle, diperkirakan kabinet baru sudah terbentuk sebelum tanggal 30 Oktober mendatang.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tasdik: Atur PNS tak Perlu UU Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler