JAKARTA-Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) meminta kepada Sekolah Berstandar Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) untuk tidak menerapkan standar nasional dalam penentuan atau syarat kelulusan siswa
“Dengan kata lain, nilai kelulusan rata-rata 5,5 untuk mata pelajaran yang diujikan, maka standar kelulusan untuk dua jenis sekolah tersebut harus di atas standar nasional dalam ujian nasional (UN),” papar Anggota BSNP Mungin Eddy Wibowo di Jakarta, Rabu (23/12).
Menurutnya, perlakuan siswa yang menimba ilmu di kedua sekolah tersebut berbeda dengan siswa sekolah reguler
BACA JUGA: Rp100 M per Tahun untuk Mahasiswa Miskin
Bahkan, untuk masuk sekolah tersebut saja, terang dia, para siswanya harus melewati tes“Bisa dikatakan mereka itu lebih pintar dibandingkan dengan siswa reguler
BACA JUGA: UN Jeblok, Tak Harus Semua Diulang
Kelasnya juga sudah akselerasi hanya dua tahun, berbeda dengan sekolah biasaMungin menjelaskan, meski standar kelulusan SBI dan RSBI berbeda dengan sekolah reguler, namun, materi yang diujikan masih sama dengan sekolah reguler
BACA JUGA: Januari 2010, Soal UN Rampung
Selain itu, sekolah tersebut harus memberitahukan dan mendapat ijin dari Dinas Pendidikan setempat“Jadi yang diujikan itu yang standar nasionalSedangkan yang plusnya tidak diujikanMereka bisa menggunakan standar akreditasi dari lembaga pendidikan asing,” tambahnya.Sementara itu di tempat yang berbeda, Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Dodi Nandika membenarkan, jika RSBI dan SBI tetap menggunakan standar ujian nasionalHal ini dilakukan agar lulusan dua jenis sekolah tersebut bisa diakui di Indonesia.
“Mereka tetap menggunakan UnasBoleh sajaTidak ada masalahJumlah sekolah RSBI dan SBI juga cukup banyak tersebar di Indonesia,” kilah Dodi yang sangat mendukung RSBI dan SBI mau mengikuti Unas
Mengenai standar kelulusan internasionalnya, lanjut Dodi, pihaknya tidak ikut campur dan diserahkan kepada negara yang memberikan akreditasi tersebutSelain itu, pihaknya juga menjamin tidak akan ada perbedaan materi soal yang diberikan kepada kedua sekolah tersebut(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Minta Stop Unas
Redaktur : Soetomo Samsu